Page 135 - JALUR REMPAH
P. 135
Produksi Rempah, Pelabuhan dan Jaringan Perniagaan di Nusantara | 121
sebanyak dua kali, namun semangat kebahariannya masih berkobar-kobar.
Setelah kegagalan itu, Demak masih mengirimkan armadanya ke Maluku
untuk bertempur melawan Portugis di sana. Menurut kesaksian Mendes Pinto
bahwa dalam rangka pengislaman di Pasuruan dan mencegah persekongkolan
antara Portugis dan penguasa non Islam di Jawa, pada tahun 1546 Demak (masa
Sultan Trenggana) mengirimkan ekspedisi laut gabungan dengan penguasa
pesisir Jawa Tengah dan Jawa Barat sebanyak 2.700 kapal yang terdiri dari 1000
kapal jung dan 1700 kapal dayung dengan disertai 80.000 orang prajurit. 117
Pada abad ke-16 ekonomi maritim merupakan sektor yang menonjol
di Nusantara. Para pedagang dari bebagai daerah di Nusantara melakukan
kegiatan perdagangan laut dengan prahu-prahu mereka yeng memiliki bentuk
yang beraneka ragam. Dalam menempuh rute ke barat, mereka membawa
barang-barang dagangan seperti beras, garam, kayu cendana, kulit kerbau, dan
lain-lain. Mereka mengambil rute pelayaran dengan menyusuri pantai utara
Jawa baik untuk kepentingan transaksi dagang maupun untuk mengambil
bekal dalam perjalanan seperti bahan makanan, air minum, kayu bakar, dan
sebagainya. Di Banten mereka bisa menjual komoditi garam yang mereka bawa
dari Lasem, Gresik dan Jaratan dan membeli lada untuk dijual di Malaka. Setelah
itu mereka meneruskan pelayaran menyusur pantai menuju ke pelabuhan-
pelabuhan di pantai timur Sumatra seperti Palembang, Jambi, Melayu, dan
sebagainya untuk selanjutnya menuju ke Malaka. Di pelabuhan Malaka inilah
para pedagang Jawa menjual beras yang dibawa dari Demak dan Jepara.
Di Malaka mereka membeli berbagai komoditi yang berasal dari negeri-
negeri di kawasan Semenanjung Malaya dan negeri-negeri yang terletak di
sebelah baratnya (negeri-negeri atas angin) serta barang-barang dari dunia
timur (Cina, Jepang dan sebagainya). Mereka membeli kain sutera, tekstil,
porselin, barang pecah belah, barang logam, dan sebagainya. Komoditi-
komoditi dagang ini kemudian dibawa berlayar ke timur dengan melewati
rute yang sama hingga akhirnya mencapai Jepara. Sambil menunggu angin
barat mereka istirahat dan menjual sebagian barang dagangan yang dibeli dari
Malaka dan untuk persiapan berlayar ke timur (ke Maluku) guna membeli
rempah rempah. Ada kemungkinan bahwa ada kelompok pedagang yang
117 Armando Cortesao, The Suma Oriental of Tome Pires: An Account of the East, 2nd Series
(London: Hakluyt Society, 1944), hlm. 187-188.