Page 205 - JALUR REMPAH
P. 205
Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 191
sangat erat hubungannya dengan sosok Wali Songo di Jawa seperti Wali Lanang
dan Sunan Giri Gresik.
Adapun Sunan Giri adalah Raden Paku yang menjalin persahabatan dengan
Sunan Bonang, keduanya menjalin persahabatan. Mereka berdua mengadakan
perjalanan laut ke bandar Malaka, dengan rencana dari sana hendak ke Mekkah.
Setelah kembali ke Gresik, Raden Paku menetap di dekat pelabuhan, di bukit
Giri (“Gunung”), yang mempunyai pemandangan yang mengagumkan ke Selat
Madura. Ia membuka pondok pesantren yang murid-muridnya berasal dari
88
segala penjuru Nusantara. Ia memerintahkan pembangunan sebuah istana
(kedaton) dengan sebuah kolam besar. Untuk selanjutnya, ia terkenal dengan
nama Sunan Giri “Penguasa Gunung” yang memiliki kewibawaan yang tinggi
hingga wafatnya kira-kira tahun 1506. Makamnya dipahat indah dengan gaya
Cina. Hal itu merupakan karya seni yang paling elok masa itu. Dari situasi ini
89
memperlihatkan pula bahwa elit perdagangan tidak lagi menetap di tengah-
tengah dataran persawahan yang kaya, tetapi di dekat laut yang menjadi sumber
kehidupan mereka, di kota-kota pelabuhan dan perdagangan yang bakal
menjadi pusat-pusat sebuah peradaban baru. Karena fungsi dagang menjadi
penting, kota-kota pelabuhan tidak lagi berada di bawah kekuasaan ibukota-
ibukota lama yang agraris di pedalaman.
Komunitas pelabuhan Gresik, selain menghasilkan makanan olah laut,
mereka juga mendapatkan pasokan beras, lada, daging, dan sayur mayur dari
wilayah pedalaman seperti Kediri dan Malang. Beras produksi yang melimpah
dari tanah subur disekitar lembah Sungai Brantas menjadi komoditi andalan
untuk ekspor. Pedagang-pedagang Cina yang telah menetap di pelabuhan
kota Gresik mengusahakan pasokan sayur-mayur dan lada dari daerah agraris
seperti Mojokerto dan sekitarnya.
90
88 Sunan Giri yang mempunyai makna sebagai Penguasa Gunung menunjukkan identitas
warisan Jawa Kuno yang hidup di masa wangsa Medang. Identitas penguasa gunung itu terus tertanam
sebagai pengaruh orang yang disegani di masa penyebaran Islam. Untuk hal ini lihat bab satu pada
tulisan ini tentang latar belakang jalur rempah.
89 Menurut sumber-sumber Jawa, pembangunan istana itu dari tahun 1485 dan pembuatan
kolam dari tahun 1488. Pada 1977, beberapa arkeolog Indonesia menemukan reruntuhan tidak jauh
dari makam Sunan Giri yang kemungkinan bekas kedaton tadi. Lihat. Ibid., Lombard. Nusa Jawa: Silang
Budaya…..Jilid II, hlm. 389.
90 Op.Cit. Wisseman. “Javanese Market and the Asia Sea Trade”, dalam, JESHO 41 (3) 1998,
hlm. 344-81.