Page 208 - JALUR REMPAH
P. 208

194 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               dan lain merupakan barang-barang yang diperdagangkan di kota pelabuhan
               Jawa Timur ini.   Selain itu, orang-orang Cina  dari Kanton, Zhangzhaou,
                               93
               dan Quanzhou telah sejak abad ke-13 bermukim di kota pelabuhan Tuban.
               Di Tuban, mereka merupakan sebagian besar dari penduduk yang menurut
               taksiran mencapai “seribu keluarga lebih sedikit”, dan sudah pasti karena
               kehadiran mereka “daging unggas dan sayur mayur murah harganya.
                                                                                 94
                   Tuban juga menjadi kota internasional dan berbagai bangsa dipertemukan
               pula di kota ini melalui perniagaan. Orang-orang dari berbagai penjuru negeri
               datang mengikuti  angin musim dalam pelayaran ke  Tuban untuk berniaga
               sekaligus menetap sementara waktu ataupun bertahun-tahun di kota ini. Bangsa
               Arab,  India,  Persia, dan Cina  menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat
               Tuban. Dengan bangsa-bangsa itu pula, kehidupan di kota pelabuhan yang
               bermula pada aktivitas pelayaran dan perniagaan sepanjang abad ke-10 hingga
               ke-16 berlangsung. Wilayah Tuban diperkirakan merupakan pelabuhan tertua
               di Jawa Timur. Hal itu berdasarkan prasasti Kembang Putih yang diperkirakan
               berasal dari tahun 1015 dan ditemukan di sekitar  Tuban. Prasasti tersebut
               antara lain menyebut adanya aktvitas perbaikan pelabuhan di Kembang Putih.
               Sementara kitab Pararaton menyebutkan bahwa Panji Aragani mengantar, dan
               menjemput ketika kembali, balatentara Singasari yang dikirim ke Malayu di
               pelabuhan Tuban. Keterangan lain tentang pelabuhan Tuban disebutkan dalam
               berita Cina  dari sekitar akhir abad ke-13 yang menyatakan bahwa  Tuban
               atau Tu-ping-tsuh sebagai tempat pendaratan pertama tentara yang hendak
               menyerang Singasari pada tahun 1292. Dalam catatan lain yaitu catatan Ma
               Huan pada 1433 menyebutkan bahwa Tuban atau Tu-pan sebagai salah satu
               dari empat kota utama di Jawa. Cina memandang Tuban sebagai salah satu
               pelabuhan  penting.  Semua  keterangan  di  atas  sesuai  pula dengan  sejumlah
               temuan-temuan arkeologis dari masa dinasti Sung (1127-1279), dinasti Yuan
               (1278-1367) dan dinasti Ming (1368-1644). Hal itu memperlihatkan bahwa
               Tuban menduduki posisi penting baik sebagai kota pelabuhan maupun tempat
               pertemuan berbagai bangsa dan budaya.  95


                     93  Lihat Pramoedya Ananta Toer. Arus Balik. Jakarta: Hasta Mistra, 1995, hlm 20.
                     94   Lihat WP. Groeneveldt. Historical Notes on Indonesia and Malaya, compiled from Chinese
               Sources. Jakarta: Bharata 1960, hlm. 53
                     95 Lihat Supratikno Rahardjo. Peradaban Jawa: Dinamika Pranata Politik, Agama, dan Ekonomi
               Jawa Kuno. Depok: Komunitas Bambu, 2002, hlm 363.
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213