Page 209 - JALUR REMPAH
P. 209

Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 195


                     Pelabuhan Tuban dengan pantainya yang langsung berhadapan dengan laut
                 lepas memang menarik bagi kapal-kapal untuk datang dan berlabuh di kota ini.
                 Komunitas internasional dari berbagai negeri dan jejak-jejak hubungan antar
                 mereka di kota pelabuhan Tuban masih bisa dibaca melalui tinggalan berupa
                 benda-benda arkeologis yang kini tersimpan dalam Museum Kambang Putih
                 di Tuban. Seperti halnya Jepara, watak kota pelabuhan Tuban sebagai “kota
                 internasional” melekat erat pada kota pantai utara ini sepanjang abad ke-10
                 hingga ke-16, mengingat pelabuhan ini sebagai pelabuhan penting di wilayah
                 Jawa Timur dan juga bagi Kerajaan Majapahit. Meski demikian, pada abad ke-
                 15 Tuban disebut pula sebagai pelabuhan yang tidak aman bagi kapal-kapal
                 Cina sehingga Tuban harus menggunakan kekerasan untuk memaksa kapal-
                 kapal Cina berlabuh di pelabuhan Tuban. Tuban juga dikenal dengan bajak
                 lautnya  yang  mengganggu  dan  merugikan  kapal-kapal  dagang  di  perairan
                 Tuban dan juga Gresik.
                                       96



                 Pelabuhan Lasem


                     Kemudian, masyarakat pelabuhan Lasem, pendiriannya dituliskan dalam
                 prasasti  bertanggal 1387  Masehi  dan dikeluarkan oleh  seorang penguasa
                 yang tidak disebutkan namanya (barangkali penguasa  Lasem). Prasasti itu
                 berhubungan dengan pendirian sebuah “lungguh” di suatu tempat yang
                 disebut Karang Bogem atau “karang berbentuk kotak” di tepi laut.  Pendirian
                                                                                 97
                 komunitas pelabuhan Lasem itu, tampaknya bukan untuk aktivitas pertanian,
                 namun untuk kegiatan pertukangan tertentu yang berhubungan dengan hasil
                 laut.

                     Prasasti di atas menjelaskan bahwa  Lasem salah satu  komunitas  pesisir
                 utara Jawa yang mengembangkan pembudidayaan ikan secara besar-besaran.
                 Tambak-tambak itu tampaknya berdampak sangat positif dalam menunjang
                 makanan sehari-hari. Piagam Karang Bogem menyebutkan pengaturan



                       96 Lihat Meilink-Roelofsz. Asian Trade and European Influence…, hlm 276.
                       97 Lihat. Ibid., Lombard. Nusa Jawa: Silang Budaya….Jilid III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
                 2008, hlm. 33.
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214