Page 213 - JALUR REMPAH
P. 213

Terbentuknya Komunitas Pesisir dalam Perniagaan Rempah | 199


                     Masyarakat pelabuhan pantai utara Jawa aktif dalam pernigaan sejak abad
                 ke-10 hingga abad ke-17. Tidak dapat dipungkiri bahwa kejayaan jalur rempah
                 sangat didukung rute perjalanan laut,  armada kapal  dagang dan perang.
                 Beragam suku bangsa menghuni pelabuhan dan  membangun menjadi kota
                 pelabuhan atau  Bandar yang menjadi tempat singgah dan pertemuan para
                 pedagang.

                     Masyarakat pelabuhan itu meliputi orang-orang Cina, Keling, Parsi, Arab,
                 Melayu, Jawa dan  Bugis. Mereka  semua berupaya untuk komoditi seperti
                 daging, lada, rempah-rempah, beras, kain tenun, sutra, keramik, kayu, damar
                 dan  budak. Mereka secara regular senantiasa mengunjungi pelabuhan agar
                 bandar itu tetap hidup sebagai jalur perdagangan. Komunitas pelabuhan itu
                 juga mempunyai hubungan dengan masyarakat pertanian yang berada baik di
                 tepi sungai maupun di pedalaman. Di sana komunitas itu memproduksi beras,
                 lada, daging dan produksi makanan lainnya.

                     Masyarakat pelabuhan pesisir utara Jawa pada era puncak perniagaan di
                 abad ke-16 dapat mengembangkan dan memasarkan produknya ke pasa global.
                 Komoditas utama mereka adalah lada dan beras. Produk komoditi itu, terutama
                 diekspor ke Malaka dan Cina dalam jumlah besar. Namun demikian, kejayaan
                 mereka mengalami kehancuran dengan didirikannya sejumlah benteng yang
                 letaknya baik di pusat kesultanan/kerajaan maupun di pelabuhan yang menjadi
                 pemotong akses mereka menuju perdagangan internasional.
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218