Page 27 - JALUR REMPAH
P. 27
Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 13
di jalur rempah kepulauan Maluku dan Banda. Pedagang Cina berlayar ke
kepulauan rempah menggunakan jalur utara karena selain singkat waktu dan
juga bisa berdagang dan singgah di Siam, Champa, Filipina dan Brunei. Dari
sumber Cina, Dade Nanhai Zhi (c. 1324) lebih tua dari sumber Negarakertagama
1356, menyebut Wenlugu untuk Maluku dan Pantan bagi Banda. Sementara
itu, dari sumber Cina lainnya Daogi Zhilue (c.1350): Wenlaogu sama dengan
Maluku, sedangkan Wendan adalah Banda.
4
Selain keramik yang menandakan terjadinya pertukaran dengan rempah-
rempah Kepulauan Banda, juga terjadi pertukaran dengan kain tenun dan
tekstil produksi pesisir barat India. Negeri penghasil tekstil pesisir barat India
adalah Gujarat, Koromandel, dan Bengali. Produksi kain tenun ini tidak dibawa
langsung oleh pedagang pesisir barat India ke Banda, tetapi mereka tumpuk di
Bandar Malaka, atau sebelum Malaka ramai, mereka alih muat di pelabuhan
Pasai.
Di pelabuhan Malaka kain tenun produksi negeri pesisir barat India
dipertukarkan dengan rempah-rempah produksi Maluku dan Banda. Produksi
tekstil dibawa berlayar oleh pedagang Jawa dan Melayu ke pelabuhan pantai
utara Jawa, terutama bandar Gresik. Di sana pada puncak era perdagangan
abad ke-15 dan 16 telah muncul pedagang grosir rempah-rempah. Pate Yusuf
5
yang terlibat aktif dalam mendistribusikan tekstil ke Kepulauan Banda dan
Maluku.
Sedangkan kebutuhan pokok beras dan garam, mereka impor dari pantai
utara Jawa dan pelabuhan Makassar. Pedagang pesisir utara Jawa, terutama
saudagar Gresik mendapatkan beras dari Jepara dan Demak, dan komoditi ini
didistribusikan ke kepulauan Banda. Demikian pula, di Makassar pada awal
abad ke-17 telah muncul saudagar grosir beras yang menempatkan agennya di
Banda, agar pertukaran beras dengan pala dan fuli dapat berjalan lancar.
4 Menurut Songhuiyao, Song Shi dan sumber lainnya, cengkeh dan pala diekspor kembali ke Cina
oleh perwakilan dagang dari Champa, Jawa, Sriwijaya, Chola dan Butuan, dan menurut Dade Nanhai
Zhi, rempah-rempah ditemukan di kalangan para shinhei yang dibawa ke Guangzhou di dermaga kapal
asing. Untuk hal ini lihat. Rodrich Ptak. “The Northern Trade Route to Spice Islands-Zulu Zones-North
th
Moluccas (14 early 16 century)” Archipel, volume 43, 1992, hlm. 27-56.
th
5 Pate Yusuf lahir di Malaka dan orangtuanya adalah pedagang dari Gresik. Ketika aktif sebagai
pedagang grosir yang menghubungkan Malaka-Jawa-Banda, Pate Yusuf berumur 50 tahun. Untuk hal ini
lihat. Tome Pires. The Suma Oriental. London: Hakluyt Society, 1944, hlm. 191.