Page 29 - JALUR REMPAH
P. 29
Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 15
Zaman Kuno Kepulauan Banda
Kehidupan kuno masyarakat perlu ditelusuri. Masa prasejarah telah
berlangsung kehidupan maritim di kepulauan Seram, Ambon dan Banda.
Misalkan orang-orang Banda untuk mendapatkan cengkeh perlu ke Ambon,
karena cengkeh dari Ternate dikumpulkan di Ambon sebelum didistribusikan
ke pelabuhan lain. Juga, orang-orang Banda memperoleh bahan makanan
seperti garam dan kelapa didapat dari Ambon dan Hitu. Selain itu, bukti-bukti
prasejarah dan arkeologi ditemukan di desa Ouw, Saparua, Maluku Tengah.
Temuan survei arkeologi itu berupa beragam jenis gerabah yang dibuat
oleh kaum perempuan di desa Ouw untuk keperluan rumah tangga. Gerabah
dipergunakan untuk peralatan makan dan minum, serta peralatan memasak.
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pembuatan gerabah itu adalah tanah
liat, pasir, tanah untuk memberikan warna, serta bahan bakar yang meliputi
alang-alang, daun sagu, gaba-gaba, kayu, bambu, daun pisang kering dan
pelepah daun kelapa. Bahan pembakaran yang dipergunakan menunjukkan
kesesuaian dengan lingkungan etnografinya. Demikian pula kandungan bahan
gerabah itu meliputi tanah liat dan pasir laut dengan perbandingan 2:5.
7
Cara pembuatan gerabah untuk keperluan memasak dan peralatan dapur
itu menjadi cirri khas kepulauan pesisir Maluku Tengah. Terdapat gerabah
yang bernama Tajela Bokor: berukuran tinggi 20 cm, bentuknya tinggi dan
mempunyai tutup, biasanya dipergunakan untuk menempatkan ikan kuah
kuning. Kemudian ada pula yang disebut Sempe Bokor. Gerabah ini mempunyai
ukuran tinggi sekitar 12 cm, garis tengahnya 20 cm dan garis badannya 24 cm
dan berbentuk bulat, pendek dan lebar, berkaki pendek, berfungsi sebagai
tempat papeda (bubur sagu) . Gerabah-gerabah itu tidak ada yang mempunyai
8
motif glasir. Di zaman kuno gerabah peralatan makanan itu dipergunakan
pula untuk pesta adat dan perkawinan. Produksi gerabah tersebut mengalami
penyebaran dari kepulauan Seram, Ambon, dan Banda.
7 Biasanya di daerah lain yang kehidupan masyarakatnya jauh dari pantai, gerabah terbuat dari
tanah liat dan campuran sekam padi atau tanpa campuran. Untuk hal ini lihat. Dr. Santoso Soegondho
et.al. Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Prasejarah. Survei Kepurbakalaan Maluku (Seram dan Ambon
Tahun 1994). Maluku: Bagian Proyek Penelitian Purbakala, 1994, hlm. 25.
8 Santoso Soegondho. Op.Cit. Survei Kepurbakalaan… hlm. 27.