Page 31 - JALUR REMPAH
P. 31

Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 17


                     Desa  Ouw,  Saparua, Kabupaten  Maluku Tengah merupakan tempat
                 pembuatan gerabah di zaman prasejarah. Bahan baku pembuatan gerabah itu
                 seperti tanah liat dan pasir diperoleh di hutan Halasino yang jaraknya tidak
                 jauh dari Desa Ouw.
                                    9
                     Peninggalan arkeologi di situs negeri Soya terletak di lereng bukit Sirimau
                 dan merupakan pemukiman di Negeri Soya juga ditemukan adanya benda-
                 benda megalitik yang lain berupa batu kursi, altar batu dan dolmen. Batu-batu
                 megalitik itu merupakan benda-benda yang dipergunakan untuk pelaksanaan
                 upacara “Cuci Negeri” yang berlangsung hingga sekarang. Kemudian terdapat
                 pula situs Gua Hatu di Kecamatan Elpa Putih. Di Gua Hatu ditemukan adanya
                 sisa-sisa piring  porselen,  pecahan  keramik,  dan pecahan  gerabah dan  kulit
                 kerang.  Sebuah gua yang berada di kecamatan Amahai, Kepulauan Seram.
                        10
                 Arti Hau  Pinaho adalah Batu Piring. Di mulut gua terdapat batu karang
                 ditemukan pecahan-pecahan  gerabah, pecahan keramik, serta kulit-kulit
                 kerang. Sebagian dari pecahan gerabah mempunyai hiasan dan sebagian lagi
                 polos. Temuan gerabah itu, diperkirakan gua Pinaho pernah dihuni di masa
                 prasejarah. Terdapat pula situs gua di kampung Kusu-Kusu. Gua ini terletak di
                 dusun Ekang (Ikan). Gua ini diduga pernah menjadi tempat tinggal. Kemudian,
                 benda-benda purbakala lainnya adalah  dolmen dan batu lingga di  negeri
                 Amakusu. Dolmen ini merupakan batu meja.  Selain dolmen ditemukan pula
                                                             11
                 adanya batu yang berbentuk seperti lingga atau gada yang tampaknya dipakai
                 sebagai nisan. Jumlah batu lingga ini ada tiga buah dan letaknya masing-masing
                 berdekatan, bahkan ada yang berdampingan. Di  Negeri  Waraka diperoleh
                 dolmen yang mirip dengan  dolmen dari Amakusu. Dolmen yang dikenal
                 sebagai batu meja ini meliputi batu datar berbentuk lonjong serta empat buah
                 batu sebagai penopang berbentuk tiang segi empat. Ukuran atau bentuknya
                 tidak jauh berbeda batu dolmen di Amakusu. Selain dolmen di Negeri Waraka
                 ditemukan keramik Cina berbentuk piring yang diduga berasal dari Dinasti



                    9  Jarak tempat bahan baku dengan tempat pembuatan gerabah itu antara 0,5 sampai 1 kilometer.
                 Santoso Soegondho. Op.Cit. Survey Kepurbakalaan…., hlm. 21.
                    10  Panjangnya sekitar 120 cm serta lebar sekitar 25 cm dengan ketebalan sekitar 10 hingga 15 cm.
                 Op.Cit. Santoso Soegondho. Survey Kepurbakalaan…, hlm. 15.
                    11   Dolmen  ini  meliputi  batu  datar  berbentuk  lonjong  berukuran  antara  70-80  cm  dengan
                 ketebalan 11 cm, ditopang oleh empat buah tonggaj batu yang berukuran tinggi 60 cm berketebalan 11
                 cm. Op.Cit. Survei Kepurbakalaan..., hlm. 19.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36