Page 39 - JALUR REMPAH
P. 39

Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 25


                     Penemuan  keramik  dari  Vietnam  di  situs  Banda  Naira  dari  abad  ke-
                 15, yang dibawa dari  pelabuhan Annam. Orang-orang  Vietnam sejak abad
                 ke-14 tidak lagi terlibat dalam pelayaran perniagaan di  Selat  Malaka atau
                 kepulauan Maluku,  mereka  langsung  berlayar  ke  pelabuhan  Guangdong  di
                 Cina. Kemungkinan besar, keramik Vietnam itu dibawa oleh pedagang Cina
                 ke  pelabuhan Banda dan distribusikan di sana.  Teknik produksi keramik
                                                                23
                 Vietnam tampaknya sama maju dengan produksi Cina, paling tidak dari masa
                 pendudukan Dinasti Han atas negeri tersebut. Masa yang paling inovatif dari
                 tempat-tempat pembakaran di daerah Hanoi dan Thanh-hoi ialah abad ke-14
                 dan ke-15, ketika warna hitam besi dan warna biru kobalt yang lebih banyak
                 dikenal dipakai untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang khas dari jenis
                 kaligrafi yang meliuk-liuk dan dibawahnya dicampur kaca.

                     Di wilayah Maluku  termasuk  Kepulauan Banda, keramik asing bagi
                 sebagian masyarakat (orang kaya) merupakan benda pusaka. Di pedalaman
                 Kepulauan Seram keramik mempunyai kaitan dengan adat istiadat dan ritual
                 keagamaan. Bagi orang kaya di Kepulauan Banda piring-pirng porselen dan
                 vas keramik biasa digunakan bagi harta kawin (mas kawin) bersama gong serta
                 emas dan perak. Sementara itu, orang-orang Alifuru menggunakan keramik
                 untuk ritual peperangan. Biasanya penduduk  Alifuru meminta bantuan
                 peperangan dengan kampung tetangganya, namun jika kampung itu menolak
                 terlibat, maka kampung itu diharuskan membayar harta (imbalan). Harta itu
                 meliputi 99 piring porselen, 9 kunci, 9 gong, dan 9 kain patola.
                                                                             24
                     Piring-piring  porselen dan  keramik  besar  menjadi kebanggaan status
                 bagi orang kaya Kepulauan Banda. Demikaian pula guci besar dan mungil,
                 jambangan bunga atau bokor-bokor kecil pencuci tangan waktu makan juga
                 diminati penduduk. Produk-produk keramik ini dibawa ke Kepulauan Banda
                 oleh saudagar Bugis untuk dipertukarkan dengan pala. Perniagaan keramik itu



                    23  Meskipun ekspor keramik Vietnam memuncak pada akhir abad ke-14, ekspor itu menurun
                 pada akhir abad berikutnya karena Vietnam menunjukkan sikap permusuhan atau tidak tertarik dengan
                 meningkatnya  arus  perdagangan  dari  luar  negeri.  Untuk  hal  ini  lihat.  Anthony  Reid.  Asia  Tenggara
                 Dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jilid 2: Jaringan Perdagangan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
                 2015, hlm. 76.
                    24   Di  kalangan  orang-orang  Maluku  Tengah,  porselen  dan  keramik  digunakan  untuk  ritual
                 perkawinan, upacara keagamaan dan upacara peperangan. Untuk hal ini lihat. W. Handoko. Op.Cit.
                 Aktifitas Perdagangan… hlm. 100-118.
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44