Page 69 - JALUR REMPAH
P. 69
Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 55
khususnya pada abad ke-19, Pulau Kei menjadi salah satu pusat industri
galangan di kawasan Kepulauan Maluku dan Banda. Maluku menjadi tempat
penjualan kapal asal Pulau Kei, dan industri kapal Kei ini sekaligus menjadi
sumber ekspor bagi kepulauan tersebut.
Berdasarkan sumber prasasti dan karya sastera yang berasal dari seluruh
periode Jawa kuno yang meliputi kurun waktu 754 tahun, dapat diketahui
terdapat sekurang-kurangnya 50 raja pernah memerintah. Seluruh raja dapat
digolongkan ke dalam lima periode kerajaan, yakni Mataram (732-928),
Tamwlang-Kahuripan (929-1051), Janggala-Kediri (1052-1222) Singasari
(1222-1292) dan Majapahit (1293-1486). 71
Pada masa kerajaan Mataram, pusat kerajaan berada di wilayah Jawa
Tengah untuk itu periode ini dikenal sebagai periode Jawa Tengah. Akhir
periode ini ditandai oleh perpindahan pusat pemerintah ke Jawa Timur yang
meliputi seluruh kerajaan berikutnya. Dengan demikian, periode kerajaan sejak
Tamwlang Kahuripan hingga Majapahit sering pula disebut dengan periode
Jawa Timur. Sementara itu, periode Mataram ini meliputi jangka waktu 196
tahun (731-928), lebih dari seperempat dari seluruh periode Jawa kuno yang
berlangsung 754 tahun (732-1486). Selama periode Mataram itu tidak kurang
dari dari 17 orang memerintah. 72
Secara kronologi kerajaan-kerajaan Jawa kuno dimulai oleh raja-raja
Medang. Istilah Medang mengacu pada ruang geografi dataran tinggi Dieng dan
dataran Kedu, sedangkan penamaan kerajaan Medang sama dengan Mataram.
Dalam prasasti Matyasih yang diterbitkan oleh Rakai Watukuru Dyah Balitung
73
tahun 907. Sementara itu, Prasasti Canggal yang dikeluarkan oleh Sanjaya pada
732 mengatakan bahwa negeri Medang merupakan peninggalan pamannya
71 Dalam susunan politik kerajaan Jawa kuno, para penyelenggara pemerintahan di tingkat
kerajaan dapat dibagi ke dalam lima kelompok umum atas dasar peranannya dalam pemerintahan,
yakni para raja, dewan pertimbangan kerajaan, para pejabat non-keagamaan, para pejabat keagamaan
dan peradilan dan pejabat-pejabat lainnya. Untuk hal ini lihat. Rahardjo. Op.cit. Peradaban Jawa…, hlm.
53.
72 Keterangan tentang kronologi dari masa pemerintahan raja-raja ini sulit ditetapkan karena
masih menjadi persoalan mengenai identifikasi tokoh-tokohnya dan juga kurangnya data tentang masa
pemerintahannya.., Rahardjo. Ibid. Peradaban Jawa…, hlm. 454.
73 Prasasti Matyasih ditemukan di Matesih, Magelang Utara, Jawa Tengah. Prasasti yang disebut
dengan prasasti Balitung atau prasasti tembaga Kedu berangka 828 saka atau 907 M.., Achmad. Op.cit.
Raja-Raja Jawa…, hlm. 14.