Page 64 - JALUR REMPAH
P. 64
50 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
Sumatera hingga Selat Malaka dan Indocina. Ruang sosial Kerajaan Sriwijaya
yang menunjukkan seberapa jauh pengaruhnya di luar Sumatera hingga ke
India menunjukkan luasnya pengaruh kerajaan ini baik melalui kontak ekonomi
maupun politis. Ruang sosial Sriwijaya ditunjukkan oleh Pierre-Yves Manguin
dalam sebuah peta dengan menunjukkan bentang kekuasaan Sriwijaya saat
berkuasa berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan di beberapa tempat.
Dalam peta itu, sejumlah prasasti Melayu kuno yang tidak berkaitan dengan
Sriwijaya (abad ke-8-11), maupun prasasti Sanskerta dan Cina yang ditulis atas
nama Raja Sriwijaya (abad ke-9-11) ditemukan di India dan Sumatera. Dalam
ruang sosial Sriwijaya itu, pertama, lingkup kekuasaan politik Sriwijaya berada
di sekitar Palembang atau bagian tengah Sumatera. Kedua, lingkup interaksi
dan kontak ekonomi dan politik Sriwijaya menjangkau hingga ke kawasan Selat
Malaka, Semenanjung Malaya, kawasan Indocina, sebagian besar Kalimantan,
dan sebagian Jawa. Ketiga, lingkup ekonomi dan relijius menjangkau hingga
ke sebagian barat dan tengah India, selatan Cina, Filipina, Kepulauan Maluku
dan Banda, hingga Nusa Tenggara. Keempat, lingkup luar pertukaran ekonomi
meluas hingga bagian barat Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
63
Ruang sosial tersebut menunjukkan betapa luas lingkup interaksi dan
pengaruh Sriwijaya ke berbagai penjuru negeri semasa kekuasaannya dari
bagian selatan dan tengah Sumatera. Membaca pembagian ruang sosial di atas
juga terlihat dengan jelas terjadinya kontak antara Nusantara dengan dunia
luar atau bangsa-bangsa lain di berbagai bidang sejak abad ke-7 Masehi hingga
abad ke-11. Laut dalam hal ini menjadi penghubung utama terjadinya interaksi
dan kontak antara Nusantara dengan bangsa-bangsa lain semasa kekuasaan
Sriwijaya itu. Hubungan yang telah dibangun atau terjadi pada era kejayaan
Sriwijaya terus berlanjut pada masa berikutnya ketika Kerajaan Majapahit
berperan penting dalam ruang-ruang sosial yang ditinggalkan Sriwijaya
terutama di perairan Nusantara dan kawasan Selat Malaka. Jambi yang menjadi
bagian dari wilayah kekuasaan Sriwijaya dengan geografinya yang lebih dekat
ke Selat Malaka punya arti penting dari sisi pelayaran dan perniagaan di
kawasan pantai timur Sumatera. Posisi Jambi yang menghadap ke laut lepas
63 Lihat Pierre-Yves Manguin. “Sifat Amorf Politi-politi Pesisir Asia Tenggara Kepulauan: Pusat-
pusat yang Terbatas, Pinggiran-pinggiran yang Meluas,” dalam George Coedes (et.al). Kedatuan
Sriwijaya. Depok: École française d’Extrême Orient, Pusat Arkeologi Nasional, Komunitas Bambu, 2014,
hlm 335.