Page 60 - JALUR REMPAH
P. 60

46 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               Pariaman, Tiku sampai ke Barus dan Aceh Barat. Minangkabau di bagian barat
               menjadi hulu bagi pantai timur. Istilah hulu-hilir dalam masyarakat maritim
               seperti Sumatera selain menjadi konsep ruang atau geografis, juga menandai
               suatu kebudayaan dalam masyarakatnya. Masyarakat yang berada di hilir
               misalnya karena interaksinya dengan dunia luar atau seringnya pertemuan
               dengan  beragam  masyarakat  dipandang  memiliki  pandangan  atau  budaya
               yang lebih terbuka daripada masyarakat hulu. Pandangan bahwa pantai timur
               sebagai daerah rantau setidaknya bagi masyarakat Minangkabau menunjukkan
               bahwa wilayah seputar Jambi, Bangka dan Palembang menempati kedudukan
               penting bagi mereka. Daerah-daerah tersebut dipandang membuka jalan bagi
               masyarakat yang berada di hulu untuk menjalin kontak atau hubungan dengan
               masyarakat lain di kawasan Selat Malaka, Pantai Utara Jawa, atau bagian barat
               dan selatan Kalimatan. Secara geografis, ketiga daerah tersebut juga membuka
               jalan bagi hubungan niaga antara hulu dan hilir di wilayah tersebut dan kota-
               kota lain di Nusantara. Posisi strategis bagian tengah Sumatera seperti Jambi
               misalnya menempatkan kota ini sebagai salah satu wilayah yang penting dalam
               arus pelayaran dan perniagaan Sumatera.

                   Tumbuhnya  pusat-pusat politik seperti Kerajaan  Sriwijaya  dan  kerajaan
               Melayu di Sumatera bagian tengah punya kontribusi penting menempatkan
               bagian tengah Sumatera dan pantai timur dalam hubungan ekonomi, politik,
               kebudayaan  dan  keagamaan  antarbangsa.  Jambi  dengan  Batanghari  sebagai
               sungai terpanjang dan terpenting di Sumatera degan panjang sekitar 800 km
               di wilayah ini memiliki sembilan anak sungai yang terhubung dengan Batang
               Hari. Sungai-sungai ini menjadi urat nadi pelayaran dan perniagaan antara hulu
               dan hilir, sekaligus menghubungkannya dengan kawasan pantai timur. Sungai
               yang bermuara ke laut di Sumatera dan berbagai wilayah Nusantara menjadi
               bagian penting dalam aktivitas penduduk serta arus pelayaran dan perniagaan
               di berbagai tempat di  Nusantara. Sebagian pulau-pulau besar di  Nusantara
               mempunyai anak-anak sungai yang dapat dilayari oleh kapal-kapal berbagai
               ukuran dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Aktivitas pelayaran dan perniagaan
               yang bergantung atau mengandalkan pada sungai masih bisa disaksikan hingga
               saat ini di Jambi atau kota-kota lainnya di Sumatera dan Kalimantan.

                   Pulau Sumatera, distribusi produksi rempah-rempah dari pedalaman
               ke pesisir dilakukan melalui jalur sungai. Lada asal  Jambi menjadi barang
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65