Page 56 - JALUR REMPAH
P. 56

42 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


                                          Pulau Sumatera




                   Jalur Pelayaran dan perdagangan penting dan di nusantara salah satunya
               Selat Malaka. Selat Malaka yang diapit oleh Pulau Sumatera dan Semenanjung
               Malaya dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran dan perniagaan paling sibuk
               di dunia. Dalam sejarah Sepanjang selat Maluku yang dapat dilayari oleh kapal-
               kapal berukuran besar di sekitarnya terletak pusat-pusat politik dan ekonomi
               penting Asia Tenggara yaitu Aceh, Riau, Malaka, Jambi, Palembang, Tumasik
               (Singapura). Tempat-tempat tersebut berperan dalam dunia pelayaran dan
               perniagaan Asia Tenggara atau antara dunia timur dan barat, juga secara politis
               dan geografis sebagai pusat-pusat peradaban era masa awal modern dan modern.
               Malaka, Kepulauan Riau, Jambi dan Palembang misalnya peran ekonominya
               melebihi batas-batas wilayahnya karena menjadi tempat berlabuh bagi kapal-
               kapal yang datang dan pergi dari timur menuju barat atau sebaliknya. Pusat-
               pusat peradaban sepanjang Selat Malaka juga menjadi titik pertemuan antara
               dua bangsa yang sejak lama berperan dalam dunia pelayaran dan perniagaan
               yaitu Cina dan India. Hubungan kedua bangsa tersebut sudah terjalin sejak
               lama, bahkan hingga awal Masehi. Bagi masyarakat  Nusantara, termasuk
               penduduk di wilayah pantai timur Sumatera, selat Malaka menjadi tempat
               persinggahan atau berlabuh bagi para pedagang Nusantara dan saudagar dari
               negeri-negeri lain. Pertemuan berbagai penduduk Nusantara dengan bangsa-
               bangsa lainnya di sekitar Selat Malaka sejak awal abad Masehi menunjukkan
               bahwa kawasan perairan ini menjadi suatu kawasan internasional. Berbagai
               kapal dan bangsa hilir-mudik melewati dan singgah di kawasan Selat Malaka
               untuk berniaga atau singgah sebelum melanjutkan ke tempat tujuan. Sebagai
               suatu kawasan perairan tersibuk, setiap kapal yang akan menuju Cina atau India
               ataupun berbagai tempat di sekitar perairan Nusantara dan Nusantara tentu
               akan melintasi Selat Malaka sebagai jalur pelayaran mereka. Oleh karena itu,
               Malaka menjadi salah satu wilayah yang menjadi incaran untuk diperebutkan
               atau dikuasai sumber-sumber sejarah, seperti halnya Kerajaan Sriwijaya yang
               terletak di pantai timur Sumatera dan berkuasa sejak abad ke-7 hingga abad
               ke-11 memndang penting Selat Malaka bagi kekuasaannya. Demikian pula era
               setelah meredupnya kekuasaan kerajaan Sriwijaya.

                   Nusantara sepanjang abad ke-10 hingga ke-16, atau sebelum kedatangan
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61