Page 81 - JALUR REMPAH
P. 81
Produksi Rempah, Pelabuhan dan Jaringan Perniagaan di Nusantara | 67
alam rantai perniagaan Nusantara, ada beberapa jalur yang digunakan
para saudagar untuk menjangkau wilayah Nusantara. Pertama, para
Dpedagang ini masuk melalui Selat Malaka kemudian menyusuri
sepanjang pantai timur Sumatera sebelum menuju Jawa, bagian tengah dan
timur Nusantara. Kedua, mereka menyusuri sisi barat Sumatera lalu melewati
Selat Sunda untuk menuju kota-kota lain di Jawa atau bagian selatan Kalimantan
hingga bagian tengah dan timur Nusantara. Para pedagang juga menggunakan
jalur utara dengan berlayar menyusuri sisi barat dan utara Kalimantan, bagian
utara Sulawesi lalu menuju Kepulauan Maluku dan Banda. Jalur-jalur pelayaran
dan perniagaan ini dahulu telah membentuk suatu jaringan antarbangsa di
wilayah Nusantara.
1
Dalam jejaring pelayaran dan perdagangan itu selain melalui laut juga
tidak kalah pentingnya keberadaan sungai-sungai yang berada baik di sekitar
pesisir barat dan pantai timur Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Sungai menjadi
penghubung atau mata rantai antara hulu dan hilir untuk mengangkut berbagai
komoditas penting. Peran sungai dalam pelayaran dan perniagaan Nusantara
sepanjang abad ke-10 hingga ke-16 besar artinya dalam pembentukan jejaring
perniagaan dan juga interaksi antarbangsa di wilayah Nusantara. Jaringan
perniagaan yang terbentuk di Nusantara itu merupakan suatu proses sosial yang
terjadi ketika berlangsung transaksi komoditas antara pelaku perdagangan yang
mencakup penduduk atau saudagar Nusantara dengan bangsa-bangsa asing di
sepanjang pantai timur dan juga barat Sumatera. Dalam jejaring perniagaan
2
antarbangsa ini, pelabuhan dan pengelolaannya sebagai pusat perniagaan
menempati posisi penting dalam rantai pelayaran dan juga perniagaan.
Posisi penting di pelabuhan itu biasanya dipegang oleh Syahbandar
sebagai kepala bandar atau pelabuhan untuk mengatur lalu lintas pelayaran
dan perniagaan di wilayah Nusantara ini. Termasuk peran syahbandar yaitu
mengatur tata kelola pelabuhan seperti pajak pelabuhan atau barang dagangan
dibayar oleh saudagar asing yang tiba melalui laut. Di Malaka misalnya, terdapat
empat syahbandar untuk mengelola pelabuhan dan kapal-kapal yang merapat
ke pelabuhan yakni pertama mewakili saudagar Gujarat, kedua untuk semua
1 Lihat Reid. Op.cit. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga Jilid 2, hlm 73.
2 Lihat Asnan. Op.cit., hlm 143.