Page 82 - JALUR REMPAH
P. 82
68 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
orang yang datang dari barat (India, Pegu dan Pasai), ketiga untuk mereka yang
berbahasa Melayu yang datang dari timur (termasuk Jawa, Maluku, Sumatera
bagian selatan, Kalimantan, Filipina), dan keempat untuk orang-orang Asia
Timur (Cina dan Ryukyu). Tata kelola kesyahbandaran di Malaka ini juga
berpengaruh di berbagai tempat di tanah air. Pelabuhan Jambi misalnya pernah
dijabat oleh orang Islam Cina, begitu pula halnya dengan pelabuhan Jepara
dan pelabuhan Jaratan (Jawa Timur). Jabatan strategis di pelabuhan-pelabuhan
ini menempatkan syahbandar punya nilai penting dan secara ekonomi
menjadikannya masuk dalam golongan orang kaya dalam masyarakat lokal.
3
Berbagai komoditas dalam jejaring pelayaran dan perniagaan yang
terbentuk di kawasan perairan Nusantara yang menghubungkan penduduk
Nusantara dengan bangsa-bangsa di Wilayah Asia Tenggara dan India
sepanjang abad ke-14 meliputi lada, pala, cengkeh, kapur barus, beras, gula,
gajah, timah, tembaga, kayu manis, kayu jati, emas, tekstil, sutra, berlian, perak.
Sementara itu komoditas perniagaan antara Nusantara dengan Asia Tenggara
dan Cina meliputi lada, rempah, timah, beras, gula, ikan, garam, kayu gaharu,
damar, sutra, teh, keramik, buah. Komoditas-komoditas ini sebagian berasal
atau dapat ditemukan di berbagai wilayah Nusantara. Sumatera misalnya sejak
lama dikenal sebagai penghasil emas, lada, damar, kapur barus, kayu berbagai
jenis, juga mutiara, sutra, madu, lilin, katun, dan rotan. 4
Sementara Kepulauan Maluku dan Banda menjadi sentra penghasil
rempah dan pala. Jawa yang subur tanahnya bagi pertanian menjadi penghasil
atau lumbung beras. Sejak abad ke-6 kamper sesungguhnya telah dikenal di
berbagai kawasan, termasuk di Cina dan Timur Tengah. Kamper ditemukan di
pedalaman Barus, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Dalam perkembangan
kemudian yakni sejak abad ke-16 Barus dikenal sebagai pelabuhan ekspor
kamper. Sumber Cina mengatakan bahwa Barus adalah kerajaan di timur
laut Sumatera dan mempunyai beberapa pelabuhan di pantai timur. Kayu jati
5
dibawa ke Semenanjung Malaya dari Jawa. Kamper, emas, rotan, lilin, madu,
budak laki-perempuan dijual di Pase dan Pidie (Aceh). Barang-barang tersebut
3 Lihat Reid. Op.cit. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga…Jilid 2, hlm 139-41.
4 Lihat Pires. Op.cit. Suma Oriental, hlm 136.
5 Lihat Guillot (ed). Op.cit. Lobu Tua Sejarah Awal Barus, hm 10, 77.