Page 146 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 146

  Olivia  (1997)  menggambarkan  kurikulum  sebagai  program
                terencana yang diorganisasikan dan dilaksanakan di sekolah untuk
                mencapai hasil belajar tertentu.
                Secara  etimologis,  kata  kurikulum  berasal  dari  bahasa  Latin
            curriculum,  yang  berarti  ‘lintasan’  atau  ‘jalur  balapan’.  Makna  ini
            merujuk pada serangkaian kegiatan atau rute yang ditempuh siswa
            selama masa pendidikan untuk mencapai tujuan belajar. Pada konteks
            modern,  pengertian  kurikulum  telah  berkembang  menjadi  lebih
            komprehensif, mencakup seluruh aspek pendidikan formal dan non-
            formal.

            9.2  Sejarah Perkembangan Kurikulum
                  Kurikulum  sebagai  konsep  telah  mengalami  evolusi  panjang
            seiring  perubahan  sosial,  budaya,  ekonomi,  dan  politik  dalam
            masyarakat.  Dalam  sejarah,  perkembangan  kurikulum  sering  kali
            dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat terhadap keterampilan dan
            pengetahuan.
              Era Klasik: Kurikulum pada zaman Yunani kuno, khususnya di era
                Aristoteles  dan  Plato,  difokuskan  pada  pendidikan  moral  dan
                kebajikan. Pendidikan pada masa ini diarahkan untuk menciptakan
                individu yang bijaksana, mampu berpikir logis, dan berkontribusi
                dalam masyarakat.
              Era  Abad  Pertengahan:  Kurikulum  berubah  dengan  dominasi
                Gereja,  di  mana  pendidikan  lebih  berfokus  pada  pengajaran
                agama. Pada masa ini, trivium dan quadrivium menjadi struktur
                utama kurikulum pendidikan.
              Abad  Pencerahan:  Pada  abad  ke-18,  ide-ide  baru  tentang
                kebebasan berpikir dan hak-hak individu muncul. John Locke dan
                Jean-Jacques Rousseau mengadvokasi pendekatan yang berpusat
                pada  siswa,  menganggap  pendidikan  sebagai  alat  untuk
                pembebasan individu.


                                  Rahayu Abriani Sahar S.Pi., M.Si.  136
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151