Page 148 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 148
menyesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan perkembangan
siswa. Pendidikan dianggap sebagai proses interaktif di mana
siswa belajar melalui pengalaman langsung dan eksplorasi. Guru
berperan sebagai fasilitator yang membimbing proses
pembelajaran.
3. Rekonstruksionisme
Filosofi ini melihat pendidikan sebagai alat untuk memperbaiki
masyarakat. Kurikulum dalam konteks ini dirancang untuk
mengatasi masalah-masalah sosial dan berfokus pada
pengembangan pemahaman tentang isu-isu sosial, politik, dan
ekonomi. Rekonstruksionisme mendorong siswa untuk menjadi
agen perubahan sosial yang aktif, dengan tujuan menciptakan
dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
4. Perennialisme
Perennialisme berfokus pada pengajaran konsep-konsep universal
dan abadi yang dianggap relevan sepanjang masa. Filosofi ini
menekankan penguasaan karya-karya klasik dan pengajaran nilai-
nilai moral yang diambil dari literatur besar, filsafat, dan sains.
Kurikulum perennialisme sering kali menekankan pada logika,
etika, dan estetika, dengan pendekatan pembelajaran yang lebih
konservatif.
9.4 Perbedaan Kurikulum Tradisional dan Modern
Dalam perkembangannya, kurikulum telah mengalami
perubahan dari yang bersifat tradisional ke arah yang lebih modern
dan dinamis. Perbedaan utama antara kurikulum tradisional dan
modern mencakup:
Fokus Pembelajaran: Kurikulum tradisional berfokus pada
pengajaran subjek atau konten tertentu, sementara kurikulum
modern lebih berfokus pada pengembangan keterampilan dan
kompetensi siswa.
Rahayu Abriani Sahar S.Pi., M.Si. 138

