Page 123 - abunawas-sang penggeli hati
P. 123

Baginda berpikir. Sejenak kemudian beliau segera memerintahkan sipir penjara
                   untuk membebaskan Abu Nawas. Baginda Raja tidak ingin menanggung resiko
                   yang lebih buruk. Karena akal Abu Nawas tidak bisa ditebak. Bahkan di dalam
                   penjara pun Abu Nawas masih sanggup  menyusahkan prang. Keputusan yang
                   dibuat Baginda Raja untuk melepaskan Abu Nawas memang sangat tepat.
                   Karena bila sampai Abu Nawas bertambah sakit hati maka tidak mustahil
                   kesusahan yang akan ditimbulkan akan semakin gawat.




                   Kini hidung Abu Nawas sudah bisa menghisap udara kebebasan di luar. Istri Abu
                   Nawas menyambut gembira kedatangan suami yang selama ini sangat
                   dirindukan. Abu Nawas juga riang. Apalagi melihat tanaman kentangnya akan
                   membuahkan hasil yang bisa dipetik dalam waktu dekat.




                   Abu Nawas memang girang bukan kepalang tetapi ia juga merasa gundah.
                   Bagaimana Abu Nawas tidak merasa gundah gulana sebab Baginda sudah tidak
                   lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya. Tetapi Baginda Raja
                   langsung memenjarakannya. Maka tidak mustahil bila suatu ketika nanti
                   Baginda langsung menjatuhkan hukuman pancung. Abu Nawas yakin bahwa saat
                   ini Baginda pasti sedang merencanakan sesuatu. Abu Nawas menyiapkan payung
                   untuk menyambut hujan yang akan diciptakan Baginda Raja. Pada hari itu Abu
                   Nawas mengumumkan dirinya sebagai ahli nujum atau tukang ramal nasib.




                   Sejak membuka praktek ramal-meramal  nasib, Abu Nawas sering mendapat
                   panggilan dari orang-orang terkenal. Kini Abu Nawas tidak saja dikenal sebagai
                   orang yang hartdal daiam menciptakan gelak tawa tetapi juga sebagai ahli
                   ramal yang jitu.




                                                            123
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128