Page 13 - Modul 5
P. 13
Kegiatan Belajar 2
Motor Controller
Mengemudi mobil listrik di perkotaan mengharuskan pengemudi
mampu mengendalikan kendaraannya dengan baik. Kapan saat yang
tepat untuk mempercepat atau memperlambat saat mengemudi untuk
menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas di jalan raya. Cara menangani hal
ini pada kendaraan listrik adalah melalui motor controller, yang merupakan
perangkat elektronik yang memvariasikan kecepatan motor berdasarkan
masukan dari throttle, atau pedal akselerator. Pedal throttle biasanya
dipasang pada alat yang disebut kotak pot (Pot Box), yaitu perangkat listrik
lain yang mengubah posisi throttle menjadi sinyal listrik yang digunakan
pengontrol sebagai referensi untuk memvariasikan kecepatan motor.
Terdapat pengontrol motor yang berbeda, mulai dari unit DC berdaya
rendah hingga pengontrol AC berdaya tinggi yang mencakup pengereman
regeneratif dan fitur-fitur canggih lainnya. Dalam kegiatan belajar ini,
akan membahas cara kerja pengontrol motor elektronik, berbagai jenis
pengontrol yang tersedia, termasuk manfaatnya.
Tugas motor controller adalah sebagai operator untuk mengatur
kecepatan motor. Torsi yang dihasilkan motor DC sebanding dengan
arus listrik yang dialirkannya. Misalnya, Jika suplai 100 volt ke motor DC,
motor tersebut akan berputar pada kecepatan tetap (katakanlah 100 rpm).
Namun jika suplai tegangan menjadi setengahnya (yaitu 50 volt), motor
akan melambat hingga kira-kira setengah kecepatannya ketika 100 volt
diterapkan (yaitu 50 rpm). Kebanyakan motor cotroller memanfaatkan
fenomena ini dan mengontrol kecepatan motor hanya dengan
menyesuaikan tegangan yang disuplai dari persediaan baterai ke motor.
Terdapat empat tipe motor controller: AC, DC, servo, dan stepper, masing-
masing memiliki tipe daya input yang dimodifikasi ke fungsi output yang
diinginkan agar sesuai dengan aplikasi.