Page 8 - Modul 5
P. 8
Modul 5: Komponen Konversi Mobil Listrik
4. Three Phase AC Induction Motors
Motor induksi tidak mempunyai
tegangan untuk start yang tinggi seperti
motor seri DC pada tegangan tetap
dan operasi frekuensi tetap. Namun
karakteristik ini dapat diubah dengan
menggunakan berbagai teknik kontrol
seperti metode FOC atau v/f. Dengan
menggunakan metode kontrol ini, torsi
maksimum tersedia pada saat motor start
yang sesuai untuk aplikasi traksi. Motor
induksi “squirrel cage” memiliki umur yang
lebih panjang karena minim perawatan.
Motor induksi dapat dirancang hingga
efisiensi 92-95%. Kekurangan motor
induksi adalah memerlukan rangkaian
Gambar 5.4 Motor Induksi
Sumber: circuitdigest.com inverter yang rumit dan pengendalian
motornya sulit.
5. Switched Reluctance Motors (SRM)
Motor SRM memiliki konstruksi yang sederhana dan kokoh. Rotor SRM
adalah sepotong baja laminasi tanpa belitan atau magnet permanen. Hal
ini membuat inersia rotor berkurang sehingga membantu akselerasi tinggi.
Sifat SRM yang kuat membuatnya cocok untuk aplikasi berkecepatan tinggi.
SRM juga menawarkan kepadatan daya tinggi. Ini merupakan karakteristik
yang dibutuhkan kendaraan listrik. Karena panas yang dihasilkan sebagian
besar terbatas pada statos, motor lebih mudah didinginkan. Kelemahan
terbesar dari SRM adalah kompleksitas dalam kontrol dan peningkatan
rangkaian switching. Hal ini menimbulkan beberapa masalah kebisingan.
Setelah SRM memasuki pasar komersial dapat menggantikan motor PMSM
dan induksi di masa depan
Gambar 5.5 Motor SRM
Sumber: circuitdigest.com