Page 9 - Modul 5
P. 9
Untuk memilih motor listrik yang tepat, pertama-tama harus membuat
daftar kebutuhan, kondisi pengoperasian, dan biaya-biayanya. Misalnya,
untuk go-kart dan kendaraan roda dua yang memerlukan konerja lebih
rendah (kebanyakan kurang dari 3Kw) denga biaya rendah, sebaiknya
menggunaka motor BLDC hub. Untuk aplikasi dengan performa tinggi
seperti mobil, bus, truk, pilih motor yang ideal adalah motor PMSM atau
motor induksi.
B. Dudukan dan Adaptor Motor
Setelah memilih motor listrik untuk konversi, langkah selanjutnya
adalah memasangkannya ke transmisi atau transaxle. Untuk membuat
sambungan ini, biasanya diperlukan beberapa item, seperti: pelat adaptor,
hub, atau kopling poros, dan memasang motor:
1. Pelat Adaptor Bellhousing
Fungsi utama pelat adaptor bellhousing adalah untuk memasang
sisi stator stasioner motor listrik dengan aman ke bagian transmisi yang
tetap atau stasioner (yang dikenal sebagai bellhousing). Cara standar untuk
memasang stator motor ke rumah lonceng adalah dengan menggunakan
pelat datar dari aluminium atau baja yang memiliki lubang tengah yang
cukup besar untuk dilalui poros motor. Pelat tersebut harus dikerjakan
secara akurat agar pemasangan motor listrik ke transmisi secara tepat.
Kesalahan sedikit saja akan menyebabkan beban yang terlalu besar pada
bantalan motor listrik. Pelat juga harus cukup kuat untuk mentransfer beban
torsi reaksi yang diberikan rumah motor ke transmisi selama akselerasi.
Pemasangan motor listrik pada
transmisi kendaraan yang sudah ada
dapat dilakukan melalui pelat adaptor
buatan sendiri dan konektor hub.
Gambar 5.6 Pelat adaptor
Sumber: Warner (2011)
Memastikan keselarasan motor ke transmisi secara tepat dan akurat,
mempertimbangkan kebutuhan flywheels dan kopling, serta memastikan
tersedianya kekuatan yang sesuai dengan merancang dan membuat adaptor
sendiri bukanlah hal yang mudah. Di pasaran banyak tersedia material yang
diperlukan untuk sebagian besar transmisi dan transaxle dengan tipe dan
merek mobil yang umum.