Page 26 - Modul1Siswa
P. 26
c) Sirkulasi, sebagai media untuk pertukaran nutrisi dan zat sisa metabolisme antara
darah dan jaringan saraf.
4) Penghalang darah otak (blood brain barrier) berfungsi untuk membatasi masuknya zat
berbahaya ke dalam jaringan otak yang mudah rusak (Soewolo, 2003; Tenzer, dkk.,
2014; Tortora & Derrickson, 2014).
Otak dan sumsum tulang belakang disusun oleh dua daerah yaitu substansia putih dan
substansia kelabu. Substansia putih tersusun atas berkas atau traktus serabut saraf yang
bermielin (akson) yang berwarna putih, karena adanya lipid penyusun mielin. Substansia
kelabu, memiliki warna kelabu karena warna berbagai organel yang terdapat dalam badan sel
dan dendrit (Soewolo, 2003; Tenzer, dkk., 2014).
Serebrum (Cerebrum/ Otak Besar)
Serebrum mengontrol kontraksi otot rangka dan merupakan pusat pembelajaran
(membaca, menulis, dan berbicara), emosi, ingatan, dan persepsi. Serebrum juga disebut dengan
pusat dari intelegensi, untuk membuat kalkulasi dan membuat music, dan untuk mengingat
masa lalu. Serebrum dibagi menjadi belahan otak kanan dan kiri yang masing-masing disebut
dengan hemisferium serebri. Lapisan luar serebrum disebut korteks serebral dan sangat penting
untuk persepsi, gerakan sukarela, dan pembelajaran. Bagian korteks dari hemisferium serebri
memiliki banyak lekukan dan gundukan disebut dengan girus. Alur terdalam di antara lekukan
disebut dengan fissure dan alur yang lebih dangkal di antara lekukan disebut dengan sulkus.
Sisi kiri korteks serebral menerima informasi, dan mengontrol pergerakan, sisi kanan tubuh,
dan sebaliknya. Pita akson tebal yang dikenal sebagai korpus kalosum memungkinkan korteks
serebral kanan dan kiri untuk berkomunikasi. Jauh di dalam substansia putih, kelompok neuron
yang disebut basal nuclei berfungsi sebagai pusat perencanaan dan pembelajaran urutan
gerakan (Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk., 2020).
Korteks serebrum dibagi menjadi empat lobus, yakni lobus frontal, lobus parietal, lobus
temporal dan lobus oksipital (Gambar 1.11). Lobus frontal dan lobus parietal dipisahkan oleh
suatu lekukan dalam disebut dengan sulkus sentralis, dimana lobus frontal berada di depan dan
lobus parietal di belakangnya. Lobus frontal memiliki beberapa fungsi utama yakni pusat
motoris (aktivitas motor sadar), kemampuan berbicara, elaborasi pemikiran (pusat pramotoris)
dan pusat sensoris lapang pandang. Lobus parietal berfungsi sebagai penerima dan pemroses
input sensori dari permukaan tubuh yang disebut sebagai sensasi somestetik. Lobus parietalis
juga berfungsi sebagai pusat kesadaran posisi tubuh. Lobus oksipital dan lobus temporal
merupakan bagian posterior dari korteks serebral. Lobus oksipital bertanggung jawab terhadap
hal-hal yang berkenaan dengan input visual dan sebagai pusat bicara. Lobus temporal
mengurusi berbagai sensasi suara (pendengaran dan keseimbangan) serta sebagai pusat
penciuman (Soewolo, 2003; Tenzer, dkk., 2014; Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk., 2020).
20