Page 27 - Modul1Siswa
P. 27
Gambar 1.11. Korteks Serebral Manusia
Sumber: (Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk., 2020)
Talamus, Hipotalamus dan Epitalamus
Diensefalon berkembang menjadi beberapa bagian utama yakni thalamus, hipotalamus
dan epitalamus (Gambar 1.12). Talamus merupakan pusat input utama untuk informasi
sensorik yang menuju ke otak. Talamus juga berperan sebagai “stasiun relay”. Talamus
menerima semua informasi dari indra dan korteks serebral, kemudian menyeleksi sinyal
informasi yang tidak signifikan dan menyalurkan impuls sensori penting ke daerah yang tepat
pada korteks somatosensory dan daerah otak lainnya. Hipotalamus memiliki fungsi utama
sebagai pusat regulasi homeostatik yang mengatur suhu tubuh dan sebagai pusat jam biologis
tubuh yang terjadi pada jadwal sirkadian. Beberapa fungsi hipotalamus yakni: 1) mengatur rasa
lapar dan haus, 2) berperan dalam perilaku seksual dan kawin, 3) mengontrol suhu tubuh, 4)
mengontrol pengambilan makanan, 5) mengontrol sekresi hormon pituitari anterior, 6)
menghasilkan hormon pituitary posterior, 7) mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran ASI,
8) koordinasi utama sistem saraf otonom yang mempengaruhi semua otot polos, otot jantung
dan kelenjar eksokrin, 9) berperan dalam emosi dan pola tingkah laku. Epitalamus termasuk
juga kelenjar pineal, sumber melatonin, dan pleksus koroid yang berfungsi untuk
mensekresikan cairan serebrospinal (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014; Urry, dkk.,
2020).
Gambar 1.12. Deincephalon
Sumber: (Silverthorn, 2010).
21