Page 32 - Modul1Siswa
P. 32

neuron motor somatic menstimulasi otot, maka otot akan berkontraksi. Jika berhenti maka otot
               akan mengalami kelumpuhan. Semua neuron motor somatik menghasilkan asetilkolin (ACh)
               sebagai neurotransmitter. Jalur neuron motor somatik hanya menggunakan satu jalur neuron
               yang  meluas  dari  sinapsis  sistem  saraf  pusat  langsung  dengan  efektor  (Silverthorn,  2010;
               Tenzer, dkk., 2014).

               d.  Sistem Saraf Otonom

                      Sistem saraf otonom memasok persarafan otot polos, otot jantung, kelenjar-kelenjar dan
               organ visceral. Sistem saraf otonom bekerja secara involunter (tidak sadar) yang mengontrol
               fungsi rutin seperti laju metabolisme, kerja dan tonus otot internal dan memelihara kekonstanan
               (homeostasis) unsur dalam darah, limfe dan cairan jaringan. Impuls motoris dari otak atau
               medulla spinalis mencapai organ efektor viseral melalui dua neuron yaitu neuron preganglionik
               (badan sel di dalam sistem saraf pusat dan ujungnya di luar sistem saraf pusat) dan neuron
               posganglionik (badan sel di dalam ganglion otonom dan meluas ke efektor viseral). Sistem saraf
               dibagi  menjadi  dua  kelompok  yaitu  sistem  saraf  sistem  saraf  simpatetik  dan  sistem  saraf
               parasimpatetik. Keduanya memiliki fungsi yang berlawanan untuk menjaga homeostasis tubuh.
               Sistem saraf simpatetik mempunyai serabut preganglionic lebih pendek karena letak ganglion
               simpatetiknya  dekat  dengan  medulla  spinalis,  sedangkan  serabut  posganglioniknya  lebih
               panjang. Sistem saraf parasimpatetik mempunyai preganglionic relative panjang dan serabut
               posganglionik lebih pendek karena terletak di dekat atau pada dinding organ yang disarafi. Efek
               psikologi dari saraf simpatetik yaitu respon melawan atau lari, sedangkan saraf parasimpatetik
               yaitu aktivitas istirahat dan cerna (Tenzer, dkk., 2014; Tortora & Derrickson, 2014). Berikut
               beberapa efek saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik pada Tabel 1.2 dan Gambar 1.15.
               Tabel 1.2 Efek Saraf Simpatetik dan Saraf Parasimpatetik
                 Efek Viseral         Efek Stimulasi Sistem Saraf Simpatetik  Efek Stimulasi Sistem Saraf
                                                                           Parasimpatetik
                 Kelenjar
                 Lakrimal (Air mata)   Sedikit sekresi air mata            Sekresi air mata
                 Pankreas             Menghambat sekresi enzim             Sekresi enzim pencernaan dan
                                      pencernaan dan hormon insulin;       hormon insulin
                                      Meningkatkan sekresi hormon
                                      glukagon
                 Pituitary posterior   Sekresi ADH                         Tidak ada persarafan
                 Keringat             Meningkatkan sekresi keringat ke     Tidak ada persarafan
                                      sebagian besar tubuh; keringat pada
                                      telapak kaki dan tangan
                 Pineal               Meningkatkan sintesis dan            Tidak ada persarafan
                                      menghasilkan melatonin
                 Medulla adrenal      Sekresi epinefrin dan norepinefrin   Tidak ada persarafan
                 Otot Jantung         Meningkatkan denyut jantung dan      Mengurangi denyut jantung dan
                                      kekuatan kontraksi atrial dan        kekuatan kontraksi atrial dan
                                      ventrikel                            ventrikel
                 Otot Polos
                 Iris, otot radial    Kontraksi  pembesaran pupil         Tidak ada persarafan
                 Iris, otot sirkular    Tidak ada persarafan               Kontraksi  pengecilan pupil
                 Otot siliaris mata   Relaksasi penyesuaian bentuk lensa   Kontraksi untuk pengelihatan dekat
                                      untuk penglihatan jauh





                                                             26
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37