Page 44 - Modul1Siswa
P. 44
Tahukah Kalian?
1. Struktur Telinga
a. Telinga Luar Bahkan ketika tertidur, masih
Telinga luar tersusun atas daun telinga, saluran pendengaran mendengar semua suara di
sekitar. Meskipun tidak
luar dan membran timpani. Daun telinga berfungsi untuk
menyadarinya, telinga masih
mengarahkan gelombang suara ke telinga. Saluran pendengaran luar bekerja keras. Inilah sebabnya
yang mengandung kelenjar seperti kelenjar sebaceous, dan kelenjar mengapa terkadang suara
bising dapat mengganggu
seruminous yang membentuk serumen untuk membantu saluran
tidur dan membangunkan.
agar tidak menarik bagi mikroorganisme lain, selain itu juga
berfungsi untuk menangkap debu dan mencegah infeksi. Membran timpani berfungsi untuk
menangkap gelombang suara serta memancarkan energy gelombang suara ke telinga tengah
dan dalam (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).
b. Telinga Tengah (Cavum Tympanikus)
Telinga tengah terdiri dari rongga timpani serta tiga tulang pendengaran. Telinga tengah
berhubungan dengan faring melalui saluran eustachius. Saluran eustachius akan terbuka
selama proses menelan untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga tengah dengan
tekanan atmosfer. Telinga dalam terdapat dua daerah yang tertutup membran tanpa tulang
yakni jendela oval dan bulat. Membran timpani terhubung ke jendela oval oleh tiga tulang
(osikulus) yang mengirimkan gelombang mekanis dari membran timpani ke telinga dalam
yakni, maleus, incus dan stapes. Ketiga tulang tersebut saling berhubungan sehingga dapat
menyampaikan gelombang suara ke jendela oval (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).
c. Telinga Dalam
Telinga dalam disebut juga labirin karena strukturnya yang kompleks. Secara struktural,
telinga dalam terdiri dari dua divisi utama yakni labirin tulang luar yang membungkus labirin
membran dalam. Labirin tulang dibatasi oleh periosteum dan berisi cairan perilimfe, sedangkan
lapisan membran berisi cairan endolimfe. Labirin tulang dibagi menjadi tiga area yakni tiga
buah kanalis semisirkularis, vestibula, dan koklea (Mescher, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).
1) Vestibula, merupakan bagian tengah dari labirin tulang. Labirin membran pada vestibula
terdiri dari dua kantong yakni utrikulus dan sakulus, di dalamnya terdapat makula akustika.
Makula akustika berfungsi sebagai alat keseimbangan statis yang dapat merespons posisi kepala
ketika diam dan bergerak lurus beraturan (statis). Setiap makula akustika memiliki sel rambut
dan sel penunjang sebagai sel reseptor. Bagian atas sel tersebut dilapisi oleh zat gelatin dan
sejumlah kristal kalsium karbonat yang disebut otolith. Jika terjadi gerakan, maka sel reseptor
rambut akan terdepolarisasi dan sebagian mengalami hiperpolarisasi. Sel reseptor yang
terdepolarisasi akan membebaskan neurotransmitter, sehingga terjadinya impuls pada saraf
vestibulokoklear untuk diteruskan ke pusat keseimbangan di otak (Tenzer, dkk., 2014; Tortora
& Derrickson, 2014).
2) Kanalis Semisirkularis, terdiri dari tiga saluran tulang setengah lingkaran. Salah satu ujung
tiap saluran terdapat pembengkakan disebut ampula yang berisi endolimfe. Ampula memiliki
alat keseimbangan dinamis yaitu krista akustika (krista ampularis), untuk mempertahankan
posisi tubuh sebagai bentuk respons adanya gerakan. Setiap telinga memiliki tiga krista akustika
yang didalamnya terdapat sel reseptor berupa sel rambut. Sel rambut terdiri dari dua kelompok
38