Page 46 - Modul1Siswa
P. 46

2.  Kelainan Pada Indra Pendengaran

               a.  Tuli, merupakan hilangnya kemampuan mendengar sebagian maupun total. Tuli terdapat
                    tiga  macam  yakni  tuli  konduktif,  tuli  sensorineural  dan  tuli  campuran.  Tuli  konduktif
                    disebabkan  oleh  kerusakan  pada  telinga  luar  atau  telinga  tengah.  Tuli  konduktif  dapat
                    disebabkan  oleh  beberapa  hal  seperti  infeksi  pada  fetus  dalam  kandungan,  rusaknya
                    gendang  dengar,  peradangan  pada  telinga  tengah  dan  ostosklerosis  yakni  tumbuhnya
                    tulang spongiosa ke arah tulang stapes, sehingga tulang stapes tidak dapat bergetar dan
                    tidak mampu meneruskan getaran ke koklea. Tuli sensorineural, disebabkan oleh kerusakan
                    struktur  telinga  dalam,  yaitu  pada  serabut  saraf  pendengaran  ataupun  pusat
                    pendengarannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti luka pada kepala pada saat
                    lahir,  demam,  meningitis  atau  sifilis  tingkat  tersier.  Penggumpalan  darah  pada  telinga
                    dalam atau efek dari obat-obatan tertentu. Tuli campuran, merupakan campuran dari tuli
                    konduktif dan tuli sensorineural.
               b.  Otitis  media,  merupakan  infeksi  telinga  tengah  disebabkan  oleh  virus  atau  bakteri  dari
                    hidung atau tenggorokan yang masuk melalui saluran eustachius. Otitis media ini dapat
                    menjadi penyebab tuli konduktif. Penderita akan mengalami demam tinggi, tuli, menggigil,
                    mual, muntah atau sakit tenggorokan.
               c.  Penyakit Meniere disebabkan oleh peningkatan jumlah dari endolimfe yang memperbesar
                    labirin membran. Penderita akan mengalami gangguan pendengaran yang berfluktuasi dan
                    telinga  berdengung,  juga  vertigo.  Kerusakan    total  pendengaran  dapat  terjadi  selama
                    beberapa tahun (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014).

                   E.  Rangkuman

                   1.  Berdasarkan letak lingkungan fisik yang mempengaruhinya, indra digolongkan menjadi
                       dua yakni eksteroreseptor dan interoreseptor. Eksteroresptor diuraikan menjadi indra
                       pengelihatan, indra pendengaran dan keseimbangan, indra pembau, indra pengecap dan
                       indra peraba.
                   2.  Struktur mata yang berhubungan dengan pengelihatan adalah bola mata, saraf optik,
                       pusat penglihatan dan organ aksesori. Bola mata memiliki tiga lapisan yakni lapisan luar
                       (sklera dan kornea), lapisan tengah (koroid, badan siliaris dan iris) dan lapisan dalam
                       (reina, saraf optik dan ora serrata).
                   3.  Beberapa kelainan pada mata adalah buta warna, myopia, hyperopia, astigmatisma, dan
                       presbyopia.
                   4.  Telinga memiliki dua fungsi yang berbeda yaitu sebagai indra pendengaran dan alat
                       keseimbangan. Telinga dibagi menjadi tiga bagian besar yakni telinga luar (daun telinga,
                       saluran pendengaran luar dan membran timpani), telinga tengah (rongga timpani dan
                       tiga tulang pendengaran) dan telinga dalam (labirin tulang luar dan labirin membran
                       dalam).
                   5.  Beberapa  kelainan  pada  indra  pendengaran  adalah  tuli  (tuli  konduktif,  tuli
                       sensorineural, ddan tuli campuran), otitis media, dan penyakit Meniere.






                                                             40
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51