Page 45 - Modul1Siswa
P. 45

yakni stereosilia (terdiri dari banyak mikrovili) dan kinosilium (hanya terdiri dari satu silium),
               yang  secara  bersamaan  dilapisi  oleh  zat  gelatin  hingga  membentuk  tudung  disebut  dengan
               kupula. Ketika terjadi gerakan, maka endolimfe akan menggerakkan kupula ke arah tertentu
               dan menggerakkan pula rambut sel reseptor. Apabila gerakan rambut condong pada kinosilium,
               maka terjadi sel reseptor mengalami depolarisasi, dan jika sebaliknya maka akan mengalami
               hiperpolarisasi. Depolarisasi akan melepaskan neurotransmitter untuk membangkitkan impuls
               pada ujung saraf sensoris dan disampaikan ke pusat keseimbangan di dalam otak. Respons yang
               terjadi yakni otot-otot berkontraksi untuk mempertahankan keseimbangan (Tenzer, dkk., 2014;
               Tortora & Derrickson, 2014).

               3) Koklea  terletak  di  depan  vestibula,  berbentuk  seperti  rumah  siput  berupa  saluran  spiral,
               mengelilingi  bentuk  kerucut  disebut  mediolus.  Koklea  memiliki  tiga  saluran  yakni  skala
               vestibula, skala timpani dan skala media (ductus koklearis). Skala vestibula, terletak di sebelah
               atas, berakhir pada tingkap jorong. Skala timphani, terletak di sebalah bawah, berakhir pada
               tingkap bulat. Skala vestibula dan skala  timphani berisi endolimfe.  Duktus koklearis  adalah
               lanjutan  dari  labirin  membran  menuju  koklea,  terletak  di  antara  skala  vestibula  dan  skala
               timphani, dan berisi perilimphe. Saluran pada koklea tersusun dari beberapa membran yakni
               membran basilaris yang mengandung reseptor getaran (organ corti) dan membran vestibular,
               diantaranya  terdapat  membran  tektorial  (Mescher,  2011;  Tenzer,  dkk.,  2014;  Tortora  &
               Derrickson, 2014).

               4)  Proses Mendengar
               Daun telinga mengarahkan gelombang suara ke saluran pendengaran eksternal  gelombang
               suara menghantam membran timpani  melintasi tulang pendengaran (dari maleus ke inkus
               dan  kemudian  stapes)    menimbulkan  tekanan  pada  tingkap  jorong    menimbulkan
               gelombang cairan perilimfe koklea (dari skala vestibula, ke membran vestibula)  ditersukan
               ke endolimfe di dalam ductus koklearis  menggetarkan membran basilaris  ujung rambut
               organ corti bersentuhan dengan membran tektorial  pembebasan neurotransmitter ke ujung
               dendrit saraf pendengaran yang berada pada pangkal organ corti  diteruskan oleh serabut
               saraf koklear ke pusat pendengaran  terjadi proses mendengar (Soewolo, 2003; Tenzer, dkk.,
               2014). Berikut merupakan sebuah video yang diaharapkan mampu memperdalam pengetahuan
               konsep pada indra pendengar.












                                   Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=mptjEoHF2aI




                                                             39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50