Page 122 - KONSEP DASAR PKN -
P. 122

daerah  di  Aceh,  yaitu  Buana  dan  Paudrah.  Pemimpinnya  adalah  Guguyun

                        Teuku Hamid, Ia bersama 20 pleton pasukan melarikan diri dari asrama pada
                        November 1944 untuk merencanakan pemberontakan. Namun Jepang berhasil

                        mengancam keluarga Teuku Hamid sehingga Teuku Hamid kembali lagi.

                              Tampaknya  rencana  perlawanan  Teuku  Hamid  menambah  simpati  dan
                        semangat  masyarakat  sehingga  kemudian  muncul  kembali  perlawanan.

                        Lahirlah perlawanan Padrah di daerah Bireun, Aceh Utara, yang dipimpin oleh

                        seorang  kepala  kampung  yang  dibantu  oleh  regu  Guguyun.  Perlawanan
                        tersebut menelan banyak korban dari pihak Aceh karena semua yang tertawan

                        akhirnya dibunuh oleh Jepang. Di Gumilir, Cilacap perlawanan dipimpin oleh
                        seorang komandan regu bernama Khusaeri. Serangan pertama tentara Jepang

                        terdesak, namun setelah bala bantuan datang Khusaeri mampu dikalahkan. Di

                        Pangalengan, Jawa Barat, pun meletus perlawanan dari para personil Peta yang
                        juga dapat dilumpuhkan.



               4)  Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
                       Dibentuknya  BPUPKI  merupakan  langkah  kongkrit  pertama  bagi  pelaksanaan

                   janji  perdana  menteri  Kosio  tentang  “kemerdekaan  Indonesia  kelak  di  kemudian
                   hari”. Maksud didirikannya badan ini adalah untuk menyelidiki hal-hal penting yang

                   berhubungan  dengan  pembentukan  Negara  Indonesia  merdeka.  Badan  ini

                   diresmikan  pada  tanggal  28  Mei  1945  bertempat  di  Gedung  Chuo  Sang  In,  di
                   Pejambon.  Sebelumnya  dibentuk  suatu  panitia  kecil  berjumlah  delapan  orang

                   dibawah pimpinan Ir.Soekarno, R. Oto Iskandar Dinata menjadi anggota panitia kecil

                   ini  bersama-sama  dengan  Drs.  Moh  Hatta,  Soetardjo  Hadikoesoemo,  Muh.  Yamin,
                   dan  A.A  Maramis.  Kemudian,  panitia  kecil  ini  melakukan  pertemuan  dengan

                   anggota-anggota  BPUPKI  yang  kemudian  melahirkan  panitia  sembilan.  Panitia  ini

                   merumuskan  maksud  dan  tujuan  pembentukan  negara  Indonesia  merdeka  dalam
                   rumusan yang dinamakan Piagam Jakarta.

                       Dalam persidangan kedua, 10 juli 1945, dibahas rencana  UUD, R.  Oto menjadi

                   anggota  panitia  perancang  UUD  yang  diketuai  oleh  Ir.  Soekarno.  Pada  tanggal  7
                   agustus  1945,  ketika  perjuangan  menuju  kemerdekaan  semakin  memuncak,

                   didirikanlah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zunbi
                   Inkai sebagai ganti BPUPKI. Ketuanya adalah Ir. Soekarno dengan wakil ketua Moh.



                                                                  BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 118
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127