Page 117 - KONSEP DASAR PKN -
P. 117

mereka  yang  menduduki  jabatanjabatan  penting  dalam  lembaga-lembaga  yang

                   dibentuk  Jepang.  Misalnya,  Ir.  Sukarno,  Moh.  Hatta,  Ki  Hajar  Dewantara,  dan  K.H.
                   Mas Mansyur menduduki pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Mereka dikenal

                   dengan  sebutan  “Empat  Serangkai”.  Putera  merupakan  sebuah  organisasi  yang

                   dibentuk Jepang pada Maret 1943, bertujuan menggerakan rakyat Indonesia untuk
                   mendukung peperangan Jepang menghadapi Sekutu.

                       Melalui  Putera,  para  pemimpin  Indonesia  dapat  berhubungan  dengan  rakyat

                   secara langsung, baik melalui rapat-rapat maupun media massa milik Jepang. Tokoh-
                   tokoh Putera memanfaatkan organisasi-organisasi itu untuk menggembleng mental

                   dan membangkitkan semangat nasionalisme serta menumbuhkan rasa percaya diri
                   serta harga diri sebagai bangsa. Mereka selalu menekankan pentingnya persatuan,

                   pentingnya  memupuk  terusmenerus  semangat  cinta  tanah  air,  dan  harus  lebih

                   memperhebat  semangat  antiimperialisme-  kolonialisme.  Organisasi  Putera
                   mendapat  sambutan  yang  hangat  dari  seluruh  rakyat.  Namun,  karena  Putera

                   nyatanya  bermanfaat  bagi  bangsa  Indoensia,  pemerintah  Jepang  akhirnya

                   membubarkannya pada April 1944.
                       Selain melalui Putera, para pemimpin pergerakan juga berjuang melalui Badan

                   Pertimbangan  Pusat  atau  Cou  Sangi  In  yang  dibentuk  Jepang  pada  5  September
                   1943.  Badan  ini  beranggotakan  43  orang  dan  diketuai  oleh  Ir.  Soekarno.  Dalam

                   sidangnya  pada  20  Oktober  1943,  Cuo  Sangi  In  menetapkan  bahwa  agar  Jepang

                   menang  dalam  perang,  perlu  dikerahkan  segala  potensi  dan  produksi  dari  rakyat
                   Indoensia.  Untuk  melaksanakan  ketetapan  itu  dibentuklah  berbagai  kesatuan

                   pemuda, sebagai wadah penggemblengan mental dan semangat juang agar mereka

                   menjadi  tenaga-tenaga  pejuang  yang  militan.  Berbagai  kesatuan  pemuda  yang
                   berhasil  dibentuk  antara  lain:  Seinendan  (Barisan  Pemuda),  Keibodan  (Barisan

                   Pembantu  Polisi),  Seisyintai  (Barisan  Pelopor),  Gakutotai  (Barisan  Pelajar),  dan

                   Fujinkai (Barisan Wanita).
                       Pada  saat  penggemblengan  mental  itulah  Ir.  Soekarno  selalu  menyisipkan

                   penanaman  jiwa  dan  semangat  nasionalisme,  pentingnya  persatuan  dan  kesatuan

                   serta keberanian berjuang dengan risiko apa pun untuk menuju Indonesia merdeka.
                   Dengan  demikian,  kebijakan  pemerintah  Jepang  dimanfaatkan  oleh  tokoh-tokoh

                   nasional untuk perjuangan. Para pemimpin Indonesia memanfaatkan organisasi ini





                                                                  BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 113
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122