Page 5 - Sinar Tani Edisi 4070
P. 5
5
Edisi 15 - 21 Januari 2025 | No. 4070 Tahun LV
Inilah Urgensi
Penyuluhan Pertanian
Kembali ke Pusat
Penyuluh pertanian memainkan peran krusial dalam sektor
pertanian Indonesia. Meski tantangan desentralisasi kebijakan
dan lemahnya lembaga penyuluhan menghambat kemajuan, ada
peluang dengan pengelolaan kembali oleh pemerintah pusat.
enyuluh pertanian Akibatnya, upaya meningkatkan hasil penyuluhan menyebabkan 1984 dengan swasembada beras.
memiliki peran sentral panen menjadi tidak optimal, dan terputusnya sinergi antara “Keberhasilan ini tidak terlepas
dalam pembangunan produktivitas pertanian cenderung pemerintah pusat dan daerah. dari peran penyuluhan yang efektif
pertanian di Indonesia. stagnan dari tahun ke tahun. Akibatnya, program-program melalui program seperti Bimbingan
Namun, tantangan yang Di sisi lain, minimnya dukungan yang dirancang di tingkat pusat tidak Massal (Bimas) dan Panca Usaha
Pmuncul dari desentralisasi terhadap sarana dan prasarana turut selaras dengan kebutuhan petani Tani,” ujarnya.
kebijakan sejak berlakunya UU No. 22 memperburuk keadaan. Penyediaan di lapangan, bahkan menciptakan Kala itu, komitmen pemerintah
Tahun 1999 hingga UU No. 23 Tahun pupuk, benih unggul, alat mesin kesenjangan yang signifikan. pusat sangat kuat. Presiden Soeharto
2014 telah menimbulkan banyak pertanian (alsintan), hingga akses Kondisi ini semakin diperburuk bahkan menerima penghargaan dari
persoalan yang memengaruhi modal menjadi kurang efektif tanpa dengan keterbatasan anggaran FAO atas pencapaian swasembada
efektivitas penyuluhan di lapangan. pendampingan yang memadai dari yang dialokasikan pemerintah beras. Kebijakan yang berpihak
Kini, ada peluang baru dengan penyuluh. daerah untuk penyuluhan pertanian. pada petani, didukung oleh sarana-
wacana pengelolaan penyuluh “Hal ini mengakibatkan banyak “Banyak penyuluh harus bekerja prasarana yang memadai serta
kembali diambil alih oleh pemerintah petani tidak mampu memanfaatkan dengan sumber daya yang minim, penyuluhan yang terkoordinasi
pusat. Namun, peluang ini juga teknologi atau fasilitas yang tersedia sehingga efektivitas mereka dalam dengan baik, menjadi kunci utama
menghadirkan tantangan besar secara maksimal, sehingga peluang mendampingi petani pun sangat keberhasilan.
yang membutuhkan solusi strategis peningkatan efisiensi terlewatkan terbatas,” tutur Dedi. “Kita memiliki pelajaran penting
dan kolaborasi dari berbagai pihak. begitu saja,” jelasnya. dari swasembada 1984. Jika ingin
Penyuluh Pertanian Utama, Selain itu, kelembagaan Lesson Learn mengulang keberhasilan ini,
Dedi Nursyamsi, menegaskan penyuluhan di tingkat daerah Prof Dedi menguraikan, sebagai penyuluhan harus menjadi ujung
bahwa sumber daya manusia (SDM) juga mengalami pelemahan. negara agraris, Indonesia pernah tombak yang didukung penuh oleh
dalam hal ini penyuluh dan petani, Penghapusan Bakorluh/Bapeluh mencapai puncak keberhasilan kebijakan pemerintah pusat,” kata
memberikan kontribusi hingga 50% sebagai badan koordinasi dalam sektor pertanian pada tahun Dedi. Gsh/Yul
terhadap peningkatan produktivitas
pertanian. Sementara itu, inovasi
teknologi, sarana-prasarana, serta
peraturan perundangan masing- Lantas, bagaimana caranya untuk
masing menyumbang 25%. Solusi Atasi menggenjot Penyuluhan Pertanian?
“Percuma saja jika kita fokus Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan
pada pupuk, benih, dan sarana Tantangan ada lima solusi utama yang harus 2. Modernisasi sarana dan
produksi lainnya, tetapi SDM tidak segera diimplementasikan untuk prasarana juga menjadi
diberdayakan. Kunci meningkatkan mengatasi tantangan di sektor langkah penting. Pengadaan
daya saing SDM adalah melalui Penyuluhan penyuluhan alat mesin pertanian,
pendidikan, pelatihan, penyuluhan, penyediaan benih unggul,
dan pendampingan intensif,” kata penerapan sistem irigasi
Dedi dalam webinar bertema 1. Penguatan penyuluhan modern, dan distribusi pupuk
Peluang dan Tantangan Penyuluh pertanian. Penyuluhan harus yang merata harus menjadi
Pertanian Ditarik ke Pusat yang kembali menjadi prioritas fokus utama. Upaya ini tidak
diselenggarakan Tabloid Sinar Tani, utama dengan menarik para 01 02 hanya akan meningkatkan
Kamis (9/1). penyuluh ke pusat sehingga efisiensi tetapi juga
pr ogr am-pr ogr amn y a mendorong produktivitas
Pelemahan Peran Penyuluh dapat lebih terkoordinasi pertanian secara signifikan.
Dedi yang pernah menjabat dan efektif. Pelatihan
Kepala BPPSDMP melihat intensif, pendidikan, dan 05 03 3. Reformasi kebijakan
sejak desentralisasi kebijakan, pendampingan bagi juga diperlukan untuk
kelembagaan penyuluhan di daerah petani dan penyuluh perlu mendukung perbaikan
mengalami pelemahan signifikan. ditingkatkan agar mampu penyuluhan. Pemerintah perlu
Lembaga seperti Bakorluh atau menghadirkan dampak 04 mengeluarkan regulasi khusus,
Bapeluh yang sebelumnya menjadi yang nyata di lapangan. seperti Peraturan Presiden
ujung tombak penyuluhan, kini tidak (Perpres) atau Instruksi
lagi berfungsi optimal. Presiden (Inpres), untuk
Hal ini diperparah dengan 5. Regenerasi petani perlu menarik penyuluh kembali
dukungan anggaran daerah yang didorong melalui program- ke pusat. Dengan langkah
minim, serta kebijakan yang tidak program inovatif seperti ini, program penyuluhan
selalu selaras dengan program pusat. Brigade Pangan yang dapat diselaraskan dengan
“Dampak dari penyuluhan pertanian melibatkan petani milenial. visi nasional, memastikan
yang tidak efektif sangat terasa, Langkah ini dapat menarik setiap kebijakan memberikan
terutama pada berbagai aspek kunci minat generasi muda untuk manfaat maksimal bagi petani.
yang mendukung produktivitas terjun ke sektor pertanian
sektor pertanian,” katanya. dan membantu memastikan
Salah satu dampak yang keberlanjutan sektor ini di 4. Penguatan kelembagaan petani juga menjadi kunci untuk meningkatkan
paling mencolok adalah stagnasi masa depan. Gsh/Yul daya saing dan kesejahteraan petani. Kelembagaan yang solid, seperti
produktivitas. Dengan transfer pembentukan korporasi petani, dapat membantu petani mengakses
teknologi yang terhambat, petani pasar yang lebih luas dan mendapatkan pendampingan yang lebih baik.
kesulitan mengakses inovasi terbaru.