Page 10 - Sinar Tani Edisi 4070
P. 10
10 Edisi 15 - 21 Januari 2025 | No. 4070 Tahun LV AG R I USAHA
Erni,
Mentereng
Berkat Cireng
Kuliah di IPB University, kemudian
mengabdi menjadi guru TK, Erni
Rahman justru terkenal dengan
produk Cireng Crispy Shaza Food.
Itulah perjalanan panjang, alumni
Program Studi Informatika dalam
upaya memberdayakan lingkungan
tempat tinggalnya.
L ahir dari keluarga guru bilang cireng itu mudah dibuat,”
membuat
mantap
Erni
ujar wanita kelahiran Sukabumi,
memilih pekerjaan awalnya
12 Agustus 1997 itu. Di awal-awal
sebagai seorang guru TK.
usahanya, menjajakan Cireng Crispy
sebagai
Pengabdiannya
sederhana dengan menawarkan ke
pendidik dilakukan sejak
keluarga, dari pintu ke pintu dan
1997 di sela kesibukannya kuliah. Shaza itu ia lakukan dengan sangat
Hingga akhirnya pada 2006, ia kegiatan rapat sekolah.
menjadi Kepala Sekolah TKIT Meski sebagai Kepala Sekolah
Darussalam, Reni Jaya, Bojongsari, PUAD, istri dari Yudi Fitriawan ini
Kota Depok. mengaku tidak gengsi menjajakan
Kecintaannya dalam usahanya. Tak hanya di sekolah, saat
mengajar, Erni terdorong untuk menjadi pengisi seminar PAUD, ia
memperdalam ilmu kependidikan juga menawarkan ke panitia agar mereka menemukan resep cireng banyak orang yang punya label
sebagai Sarjana Pendidikan di PGSD souvenirnya cireng. Sama seperti yang unik yakni Cireng Crispy bintang di pangan,” kata Bunda Ani.
Universitas Terbuka dan lulus pada para pengusaha lain, jalan rezekinya dengan bumbu rujak. “Cireng Kini beragam produk diproduksi
2018. Semakin ia mendalami dunia tidak serta merta mulus. Banyak cripsy, walau didiamkan selama 1 tiap hari antara 3- 5 ribu pack. Rata-
mengajar, harapannya memberi cobaan hingga tantangan yang jam tetap crispy. Padahal kita tidak rata produksi tiap bulan mencapai
dampak yang lebih baik kepada telah dilaluinya, termasuk kegagalan menggunakan bahan pengawet 100 ribu pack dengan omset
masyarakat semakin besar. dalam produksi dan tertipu hingga loh,” ucap Erni yang memperoleh mencapai Rp 1 miliar. Keuntungan
Dari sinilah Erni berpikir untuk merugi Rp200 juta akibat distributor anugerah Perempuan Inspiratif bersih mencapai Rp 100 juta atau
menjadi seorang pengusaha agar yang tidak membayar. Kota Depok Tahun 2018. 10% persen dari omset.
memiliki banyak karyawan yang Pada awalnya Shaza Food Perkembangan usaha yang
bisa ia sejahterakan dan dapat Berbagai Cara hanya membuat Cireng Crispy pesat, tidak membuatnya terlena.
memberdayakan lingkungan Ibu dari M Zaky Nurfajar Original, namun dengan banyaknya Ia terus melakukan inovasi agar
sekitar. Sambil menjalankan dan Azkiya Shafa Shalihah ini competitor. Wanita yang biasa usahanya tetap bertahan dan makin
rencana bisnisnya, Erni tak lantas memasarkan produk cirengnya dipanggil Bunda Ani itu mulai berkembang. “Makanan itu orang
melepas profesinya sebagai guru dengan berbagai metode penjualan, berinovasi mengeluarkan beragam bisa bosan. Jadi kalau bisa eksis di
TK. mulai dari supermarket hingga via varian. Mulai dari Cireng Crispy 5 tahun, itu udah luar biasa. Saya
“Menjadi guru adalah bagian dari online seperti instagram. Hingga Vegetable (campuran bayam dan kepengen ini bukan usaha musiman
keinginan saya memberi dampak saat ini sudah terdaftar ratusan wortel), Cireng Crispy Keju, Cireng tapi langgeng,” ujarnya.
positif pada dunia pendidikan orang yang menjadi resellernya, Crispy Ubi Ungu, Mpek-Mpek Kini Shaza Food telah hadir
anak. Tetapi selain itu saya punya tersebar di berbagai kota di seluruh Cireng, Cireng Crispy Sosis Pedas, di beragam pasar modern dan
mimpi, agar keberadaan saya bisa wilayah Indonesia, dari Sumatera dan Cireng Gejrot. “ Kompetitor supermarket. Sebut saja Carrefour,
memberikan dampak manfaat sampai di ujung Papua. membuat saya kreatif,” ujar wanita Giant, Hari Hari Swalayan, Tip Top,
secara sosial kepada ekonomi Di tahun 2015, ia melihat peluang lulusan SMAN 1 Sukabumi itu. Diamond, Total Buah, Aeon Mall,
keluarga,” kata Erni yang lulus dengan menjual varian cireng Baginya inovasi merupakan hal Gelael, Aneka Buana, dan Yogya
tahun 1999. crispy dengan sambal rujak. Alhasil, penting agar produk yang dibuat Swalayan.
Dirinya tergerak membangun omzetnya melonjak drastis. Tak tetap laku di pasaran. Sebagai Selain produk Shaza Food
usaha karena di lingkungannya pernah menyangka, dalam sebulan pelopor Cireng crispy, dari berbagai yang telah masuk ke pasar retail
banyak pemuda lulusan SMA Erni bisa mengantongi omzet varian Shaza Food, Cireng Crispy modern, cara lain dilakukannya
yang menganggur. Alumni S2 penjualan hingga Rp 1 miliar. Original merupakan produk best agar usaha terus dilakukan dengan
Magister Manajemen Universitas “Modal awal ini saya hanya hitung seller. Pada tahun 2016, Shaza Food membuka edutrip bagi anak-
Pamulang Tangerang yang bukan dari aset ya kayak kompor, satu-satunya pabrik cireng yang anak TK yang ingin melihat proses
lulus pada 2021 dengan predikat kuali. Dulu Rp50 ribu dari bahan mendapatkan piagam bintang pembuatan cireng. “Karena saya
Cumlaude ini kemudian berharap pembuat cirengnya. Dari modal itu keamanan pangan dari BPOM juga pendidik, jadi buka edutrip,
bisa mengangkat pamor cireng saya jual dan saya dapat Rp100 ribu Jabar. buka kunjungan field trip anak-anak
dan memutuskan memulai usaha (10 bungkus), begitu seterusnya Bahkan pada 2022 beberapa TK. Jadi mereka lihat pembuatan
Cireng Crispy dengan brand Shaza sampai saya produksi maksimal 2 produk best sellernya sudah cireng. Saya ajak guru-guru TK dan
Food. ton atau 10 ribu pack,” katanya lagi. mendapatkan ijin edar BPOM anak-anak untuk ke pabrik cireng.
“Saya pernah baca bahwa Untuk menghasilkan cireng Makanan Dalam (MD). Karena itu, di Jadi dengan acara ini secara tidak
ketika memulai usaha, kita mulai yang berbeda dengan yang ada di produknya terdapat tanda Bintang langsung mempromosikan cireng,”
dari hobi, kesukaan. Kebetulan pasaran, Erni melakukan uji resep. sebagai tanda best seller atau top ucap wanita berhijab ini. Sumber
cireng itu kesukaan saya. Dan saya Dalam proses uji coba tersebut, brand. “Ini punya nilai jual dan tidak alumniipbpedia/Yul