Page 14 - Buletin ULBKP UNY 2023
P. 14

How to Treat Your                                                                         Smiling Campus
                        Inner Child?
                                                                                                                 Marini Ria Dewi, M.Pd.
                        Dr. Indriyana Rachmawati, M.Pd.


            Mungkin  ada  beberapa  di  antara  kita  yang    Pengalaman  dan  pengetahuan  tersebut  hadir
                                                                                                   Tergelitik hati saya terhadap kaos UNY dengan slogan Smart & Smile . Smart dan smile merupakan
          merasa bahwa “inner child tidak terurusi dengan  karena  adanya  dukungan  dari  lingkungan  sosial
          baik”.  Mungkin  ada  juga  yang  merasa  bahwa  anak,  terutama  dan  pertama  adalah  orang  tua.  bahasa Inggris yang arti dalam bahasa indonesianya adalah pintar dan senyum. Slogan Smart & Smile
                                                                                               diinternalisasi  oleh  pejabat  Rektor  UNY  terdahulu  dalam  setiap  kebijakan  strategisnya.  Selama
          “masih  ada  yang  belum  selesai  di  masa  lalu”.  Dukungan  seperti  apa,  yang  dapat  membantu
          Tapi  tahukah  kalian  jika  hal  tersebut  bukan  anak?  Dukungan  tersebut  dapat  diwujudkan  menjalankan  roda  kepemimpinan,  ia  menyadari  diperlukannya  habituasi  smart  (cerdas)  dan  smile
                                                                                               (ramah dan santun) dalam rangka internalisasi pelayanan sehari-hari. Smart and Smile dipilih sebagai
          hanya  dialami  oleh  kita  saja?  Karena  ternyata  dalam  bentuk  penerimaan  atau  pengakuan.
          situasi  tersebut  selama  beberapa  dekade  Pengakuan  orang  tua  terhadap  anak  dapat  motto  pelayanan.  Sehingga  hal  ini  harus  menjadi  perilaku  yang  terinternalisasi  ke  dalam  setiap
                                                                                               individu  yang  berada  di  lingkungan  Universitas  Negeri  Yogyakarta.  Sebagai  orang  timur,  sudah
          terakhir, dialami juga oleh para anak dan remaja  ditunjukkan   misalkan   dengan   memberikan  selayaknyalah kita berperilaku sopan. Cara pendekatan yang dilakukan agar orang lain menerima kita
          lainnya  di  dunia.  Kenapa  hal  ini  bisa  terjadi?  kehangatan, dukungan, melatih kedisiplinan, dan
                                           memonitor  perkembangan  anak.  Tindakan  ini       adalah  dengan  menyentuh  sisi  kemanusiaan  dengan  melakukan  pendekatan  interpersonal.  Dengan
          Tentu  saja,  karena  ada  beberapa  faktor  yang
                                           akan  memberikan  dampak  yang  luar  biasa         pendekatan tersebut, akan terbangun hubungan dan komunikasi efektif antar individu, antar tim atau
          mendukung  kemunculannya.  Faktor  tersebut
                                           terhadap kehidupan anak, misalkan anak memiliki     antar  kelompok  kerja,  sehingga  akan  tercipta  ide,  gagasan,  dan  informasi  dalam  bingkai  saling
          misalnya  tidak  berfungsinya  sistem  kesehatan                                     menghormati, dan memahami satu sama lain.
          mental di masyarakat dengan baik, kondisi sosial  kompetensi  sosial  yang  baik,  prestasi  akademik
                                           yang  baik,  bahkan  kesejahteraan  hidup  yang                 Dalam  sebuah  penelitian  yang  dilakukan  pada  tahun  2010  dengan  subjek  150  pemain  Major
          ekonomi, bahkan permintaan pasar tenaga kerja
                                           memuaskan.                                          League Baseball, menunjukkan bahwa pemain yang seringkali memiliki senyum asli dan berseri rata-
          yang tinggi.
                                             Namun,  akan  menjadi  berbeda,  pada  masa       rata mempunyai umur lebih panjang daripada para pemain yang hanya memiliki setengah senyuman
            Perlu  diketahui  bahwa  masa  kanak-kanak
                                           kanak-kanak  di  mana  seorang  anak  merasakan     saja. Musikus Legendaris asal Inggris, John Lennon, misalnya, mengatakan, "hitunglah hidupmu dari
          menjadi  masa  yang  sangat  sensitive  dan  kritis  sakit  dan  ketegangan  karena  tidak  akui  dapat  senyum bukan air mata". Bintang film papan atas, Will Smith juga pernah berkata, "jangan biarkan
          karena  keseimbangan  faktor  pendukung  dan
                                           mempengaruhi  batin  anak,  dan  kehidupannya       dunia  mengubah  senyum  anda".  Baru-baru  ini  kajian  para  ahli  di  University  of  South  Australia
          resiko sangat dibutuhkan untuk mencapai hidup  dikemudian  hari.  Hal  ini  mengindikasikan  bahwa  mengungkap  tentang  dampak  lain  dari.  Senyum.  Penelitian  dipimpin  oleh  pakar  kognitif,  Fernando
          yang sehat di masa selanjutnya. Masalah stress  jika kita ingin hidup yang sehat dan mendapatkan  Marmolejo-Ramos. Ia pertama kali mempublikasikan hasil eksperimennya atas senyum melalui jurnal
          akademik,  bullying,  dan  kedisplinan  telah  gambaran  serta  pemahaman  yang  baik  tentang  'Experimental Psychology'. Menurut Fernando, senyum dapat dimanipulasi untuk mengetahui korelasi
          menjadi  tantangan  bagi  anak-anak  dan  remaja  diri  sendiri,  maka  penting  bagi  kita  untuk  tahu  antara otot wajah, gestur tubuh, dan rangsangan terhadap otak dari senyum itu sendiri.
          dalam kehidupannya sehari-hari di sekolah dan  tentang  hal-hal  apa  saja  pada  tahun-tahun  awal        .
          terkadang  dapat  berpengaruh  ke  dalam  kehidupan  berkontribusi  pada  diri  kita  sendiri.      Manipulasi senyum dilakukan Fernando dan tim terhadap sejumlah
          kesehatan   mentalnya.   Oleh   karena   itu,  Pertanyaan  tentang  “Bagaimana  tahun-tahun  peserta  penelitian.  Para  peserta  diminta  untuk  menjaga  senyumnya
          pentingnya  akan  kesehatan  mental  perlu  awal  kehidupan  berkontribusi  pada  diri  sendiri”,  masing-masing dengan cara menggigit pensil. Hasil amatan kemudian
          dikenalkan sejak individu memasuki masa kanak-  perlu  untuk  ditanyakan  sebagai  bagian  dari  menunjukan  bahwa  senyum  tidak  hanya  memicu  aktivitas  otot  di
          kanak.                           proses  untuk  memahami  adakah  isu  inner  child  wajah  tapi  juga  gestur  tubuh,  yang  mana  dari  keduanya  dapat
             Fenomena   inner   child   yang   banyak  dalam diri kita.                        menghasilkan rangsangan positif bagi peserta. "Ketika otot-otot Anda
          bermunculan pada masa kini, nampaknya perlu    Setelah  kita  memahami  bagaimana  kehidupan  mengatakan Anda bahagia, Anda lebih cenderung melihat dunia sekitar
          dipahami  sebagai  konsekuensi  akan  adanya  awal-awal kita yang dapat berkontribusi pada diri  dengan cara yang positif. Dalam penelitian, kami menemukan bahwa
          peristiwa  masa  kanak-kanak  yang  tersembunyi  sendiri. Kita dapat menentukan sebenarnya yang  ketika  seseorang  dapat  'memaksa'  dirinya  untuk  tersenyum,  maka  ia
          dan  berdampak  pada  kehidupan  individu.  Carl  kita butuhkan untuk dapat hidup dengan baik dan  dapat  merangsang  pusat  emosi  dalam  otak  yakni  amigdala  untuk
          Jung  menyadari  bahwa  masa  kanak-kanak  sehat.  Ingat,  terkadang  ingatan  implisit  akan  melepaskan  neurotransmiter,  yang  menjaga  keadaan  emosional
          merupakan  masa  di  mana  kepribadian  mulai  dapat mengatur persepsi kita terhadap dunia dan  seseorang  tetap  positif,"  kata  Fernando,  seperti  dilansir  Sciencedaily.
          berkembang.  Anak  memiliki  kekuatan  hidup  bagaimana car akita saat berada di dalam dunia  Fernando mengatakan eksperimen bernama 'Pen in Teeth' ini menjadi
                                           tersebut.  Meskipun  demikian,  manusia  pada
          yang  dapat  memotivasi  dalam  berperilaku.                                         implikasi  yang  menarik  untuk  kesehatan  mental.  Jika  seseorang  bisa
          Arketip (warisan budaya dan pengalaman) anak  dasarnya ingin didengarkan, dilihat, dan dipahami  'menipu'  otaknya  sendiri  dengan  dengan  senyum,  maka  ia  dapat
                                           oleh  orang  lain  karena  dengan  itu  manusia
          menjadi   representasi   masa   depan   dan                                          memanfaatkan  mekanisme  ini  untuk  memicu  rasa  'bahagia'.
                                           merasa  dimiliki  dan  sebagai  sarana  mencapai    "Singkatnya,  sistem  persepsi  dan  motorik  saling  terkait  saat  kita
          kematangan   psikologis   yang   dihasilkan.  kesejahteraan.  Jadi,  mulai  sekarang  alangkah
          Pengalaman  dan  pengetahuan  yang  telah                                            memproses rangsangan emosional. Pendekatan 'pura-pura tersenyum',
                                           baiknya  kita  belajar  untuk  “Peduli!,  Stop
          tersimpan  tersebut  akan  menjadi  penentu                                          saat  berhasil  dapat  menghasilkan  sesuatu  yang  berharga  yang  kita
                                           pengabaian pada orang lain dan mari sama-sama
          seseorang dalam bertindak.                                                           harapkan," imbuh Fernando
                                           mendukung satu sama lain”, hal itu bisa dimulai
                                           dari diri kita.
                                        @ulbkuny                                                                             @ulbkuny
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19