Page 158 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 158

justru memarahi para murid (ay. 14). Para murid terkejut dengan
                 reaksi  Yesus.  Yesus  memang  sering  dikritik  karena  memberi
                 perhatian kepada “orang-orang yang salah,” misalnya anak-anak,
                 para  pemungut  cukai,  dan  orang-orang  berdosa  (Mat.  9:11;  Luk.
                 15:1, 2; 19:7). Bagi para murid, Yesus seharusnya menghabiskan
                 waktu-Nya  dengan  para  pemimpin  dan  orang-orang  yang  saleh
                 atau beriman untuk menunjukkan posisi-Nya dan mencegah kritik
                 yang ditujukan kepada-Nya. Yesus tidak membutuhkan posisi. Dia
                 adalah Allah yang bebas dan ingin berbicara kepada semua orang
                 yang membutuhkan-Nya.
                     Yesus  mengatakan,  “Biarkan  anak-anak  itu  datang  kepada-
                 Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang
                 seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu:
                 Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti
                 seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya” (ay. 14–15).
                 Perkataan  Yesus  tersebut  menegaskan  bahwa  dibutuhkan  sikap
                 rendah hati dan percaya untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya. Sikap
                 rendah  hati  berarti  terbuka  terhadap  kehadiran  dan  pengajaran
                 yang diberikan oleh Yesus. Sikap percaya berarti mengakui bahwa
                 apa  yang diajarkan oleh Yesus  adalah benar. Jadi, bukan  karena
                 usia dan layak atau tidaknya seseorang menurut ukuran manusia
                 yang bisa masuk ke kerajaan Allah. Siapa pun layak masuk ke dalam
                 kerajaan-Nya asal ia percaya kepada-Nya.

                     Yesus  menutup  percakapan-Nya  bersama  para  murid  dengan
                 memperlihatkan  sebuah tindakan  yang  sangat  menekankan  sisi
                 afektif Yesus. “Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletak-
                 kan  tangan-Nya  atas  mereka  Ia  memberkati  mereka”  (ay.  16).
                 Menurut  Mercer,  sikap Yesus  memeluk  anak-anak  menegaskan
                 bahwa pelayanan kepada anak-anak merupakan tanda keagungan
                 karena  menunjukkan  kepedulian  kepada  anak-anak,  sama  seperti
                 kepada  kaum  perempuan  yang  sering  kali  termarginalkan  di
                 tengah-tengah masyarakat. Sikap Yesus tersebut memperlihatkan
                 penerimaan  kepada  anak-anak.  Yesus  tidak  membeda-bedakan
                 umat-Nya, anak-anak atau orang dewasa, laki-laki atau perempuan,
                 sehat  atau  sakit,  orang  Yahudi  atau  bukan,  kaya  atau  miskin,



                 140    | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163