Page 184 - Kristen-BG-KLS-VI
P. 184

Berdasarkan beberapa arti dan makna toleransi tersebut, kita
                 dapat menyimpulkan bahwa toleransi tidak terbatas hanya berkaitan
                 dengan persoalan menghargai keyakinan yang berbeda, tetapi juga
                 menghargai perbedaan suku, ras, budaya, bahasa, dan sebagainya.
                 Sebagai makhluk sosial, kita tentu membutuhkan orang lain yang
                 kemudian kita wujudkan dengan keinginan membangun pertemanan
                 atau  persahabatan.  Andar  Ismail  menyebutkan  setidaknya  ada
                 lima  dimensi  dalam  membentuk  pertemanan.  Pertama,  dimensi
                 persamaan. Kita memilik teman yang mempunyai banyak persamaan
                 dalam  kepribadian,  nilai-nilai  hidup,  perilaku,  minat,  dan  latar
                 belakang.  Kedua,  dimensi  timbal-balik.  Kita  mencari  teman  yang
                 bisa saling mengerti, saling percaya, saling tolong, saling mengakui
                 keunggulan,  dan  saling  memaklumi  kelemahan  masing-masing.
                 Ketiga,  dimensi  kecocokan.  Kita  berteman  karena  merasa  cocok
                 dan senang bersama dia. Keempat, dimensi struktur. Kita mencari
                 teman yang berjarak dekat. Kelima, dimensi model. Kita berteman
                 karena kita respek dan mengagumi kualitas kepribadiannya.
                     Menurut Ismail, kelima dimensi ini memengaruhi keberhasilan
                 dan  kegagalan  pertemanan  seseorang.  Ismail  juga  mengatakan
                 bahwa  pergaulan  pada  tahap  remaja  (6–12  tahun)  membentuk
                 kepribadian seorang anak. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat
                 membimbing peserta didik untuk melihat perbedaan agama, suku,
                 etnis, ras, dan antargolongan sebagai sebuah kekayaan yang harus
                 dirawat  dengan  sikap  saling  menghargai  dan  toleran  terhadap
                 perbedaan yang ada. Betapa bahagianya jika kita melihat peserta
                 didik dapat menjalin relasi dan berkomunikasi dengan baik bersama
                 teman-temannya yang berbeda keyakinan, suku, ras, dan sebaginya.

                     Toleransi  tidak berarti kita  tidak  bangga  terhadap  milik  kita
                 sendiri. Kita tetap bangga dengan agama, suku, ras, bahasa, dan
                 sebagainya, yang kita miliki walaupun berbeda dengan orang-orang
                 di sekeliling kita. Kita tetap harus berpendirian kuat dan berpegang
                 teguh  bahwa  keyakinan,  suku, ras,  bahasa,  dan  apa  yang  kita
                 percayai atau anut merupakan sesuatu yang patut kita pertahankan
                 dan  banggakan.  Memang  hal  ini  tidak  mudah,  sama  seperti  lagu
                 yang  dinyanyikan  peserta  didik  dalam  Buku  Siswa,  yang  berjudul



                 166    | Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD Kelas VI
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189