Page 54 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 54

“Tenang.  Duduk  saja  dulu,”  ujar  Pak  Zaid  sambil
          memberikan kursi yang ada di depannya.

                 “Memangnya kenapa tiba-tiba pengin mundur?”

          lanjutnya.

                 “Percuma saya jadi pendamping auditor, Pak. Saya cuma
          menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta. Selain itu, semua
          yang saya tawarkan pasti selalu ditolak. Entah itu makanan,

          minuman, dan lain-lain. Mungkin dipikirnya saya mau nyuap dia.
          Saya tersinggung, Pak!” jawabku masih dengan emosi.

                 “Yaaa, mungkin itu aturan mereka. Biar ndak ada indikasi
          terima suap dari pihak yang diaudit. Sudahlah, abaikan saja,” jelas

          Pak Zaid.

                 “Tapi, Pak. Saya, kan,  manut sama perintah Bapak.
          Menjamu tamu! Dia enggak menghormati kita sebagai tuan
          rumah!” potongku.


                 “Ndak  apa-apa,  Wit. Yang  penting  kita  sudah  melayani
          dia sebagai tamu. Terserah dia mau terima atau ndak. Itu hak dia,
          lho,” jawab Pak Zaid dengan sabar.


                 Aku bersungut.

                 “Ya sudah. Kalau kamu keukeuh pengin mundur, Bapak
          akan carikan penggantinya. Biar Fani saja yang menggantikan
          kamu, ya?” usul Pak Zaid.






           46   Kumpulan Cerpen
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59