Page 49 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 49
Guncangan hebat mengaduk-aduk perutku. Tak cukup
sampai situ, aku terpental jauh dari badan mobil karena tidak
mengenakan sabuk pengaman sementara Andre masih tetap
di posisinya. Lantas bukan apartemen tempatku beristirahat
kemudian melainkan rumah sakit dengan segala macam alat
terpasang di sekujur tubuh.
Aku berada di ujung jurang. Aku sudah merasakan tanda-
tanda malaikat maut akan menjemputku pulang, bukan pulang
ke rumah melainkan ke tempat asalku yang sesungguhnya. Mana
lagi kalau bukan di dalam tanah. Manusia berasal dari tanah
dan akan kembali pun ke dalam tanah bukan kantor tempatnya
bekerja. Meskipun aku merasa harus ke kantor pagi-pagi sekali
karena setumpuk berkas audit menantiku.
Di saat sisa-sisa akhir umurku, aku tidak pernah
menyesal atas segala tugas profesionalitasku. Aku tidak takut
jika nantinya Tuhan menimba amalku, aku sudah berbuat jujur
dan berintegritas tinggi. Aku siap diadili di pengadilan Tuhan.
Selama ini aku bekerja di BPK bukan hanya untuk diriku sendiri
namun juga untuk kebaikan bangsa. Aku tidak ingin, hak-hak
yang semestinya disalurkan ke rakyat malah lari ke kantong
orang-orang licik. Aku ingin negaraku bersih dari segala tindak
penyelewengan uang negara.
Meski begitu, aku tetap mencintai ayahku apa
adanya. Bagaimanapun juga dia adalah seorang ayah yang
telah membesarkan anaknya sampai bisa bekerja di institusi
Kumpulan Cerpen 41