Page 47 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 47

ayah pun ditetapkan sebagai tersangka. Ayah resmi digiring ke
            meja hijau dengan mengenakan rompi oranye. Waktu itu kulihat,

            ayah hanya menundukkan kepala ke bawah sementara ibu dan
            adikku menolak dakwaan meski bukti yang disodorkan sudah
            terlihat jelas.

                    Ibuku  menduga  aku  sengaja  mencari-cari  kesalahan

            ayah karena aku tidak diizinkan menikah dengan pria pilihanku.
            Berkali-kali aku menjelaskan, tugasku di kantor tidak ada
            hubungannya dengan restu ayah dan semacamnya. Aku
            memang menemukan kesalahan pada  berkas milik  ayah dan
            kawan-kawannya itu. Sekeras apapun aku memberi penjelasan,

            ibu tetap tak mau tahu, telinganya sudah seperti disumpal
            kapas sebesar kelereng. Keningku pun distempel sebagai anak
            durhaka karena tega memenjarakan ayahnya sendiri. Mulai hari

            itu, perlakuan keluarga terhadapku perlahan-lahan berubah.

                                           ***

                    Auditor juga manusia, aku pun manusia, punya hati
            dan punya rasa. Aku tetap butuh kasih sayang keluarga bukan
            kemurkaan keluarga. Aku mencoba menjengguk ayah di bui

            namun ayah tidak  bersedia menemuiku. Sementara di rumah,
            aku masih terasing. Akhirnya aku memutuskan untuk menyewa
            rumah  saja.  Sebenarnya  pilihan  untuk  menyewa  bukan  atas

            kemauanku, aku seperti diberi kode oleh ibuku untuk segera
            hengkang dari kediaman yang sudah aku tempati hampir tiga
            dekade itu.



                                                        Kumpulan Cerpen  39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52