Page 69 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 69
mereka yang paling besar badannya.
Firman menggeleng sambil melindungi tasnya agar tak
direbut.
“Jangan buat kami marah. Kamu mau rumah sakit
atau kuburan, hah?! Cepat!” pria yang lainnya ikut bersuara. Ia
menekan Firman.
Firman semakin takut. Tapi ia berusaha tetap pada
pendiriannya. Ia tidak akan menyerahkan berkas pada preman-
preman kampung itu. Nyawa Firman sudah diujung tombak.
Biarlah ia mati, tapi ia sudah berusaha mempertahankan apa
yang telah menjadi miliknya. Mungkin ia bisa mati syahid saat
ini. Pikiran Firman semakin kacau saja.
“Dor!”
Satu tembakan yang cukup keras melesat di udara
membuat seisi ruangan itu gempar. Mereka yang tadinya sangar
tiba-tiba gemetar. Satu tendangan dari salah satu oknum polisi
mampu menjebol pintu kantor desa yang tertutup rapat.
“Angkat tangan! Kalian semua sudah dikepung!” titah
seorang anggota polisi dengan gagahnya.
“Aku selamat,” ucap Firman dalam hati. Ia menghirup
udara kebebasan.
Preman-preman sangar itu tak berkutik. Mereka yang bisa
Kumpulan Cerpen 61