Page 91 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 91

“Kok cuma satu Pak, buat Pak Arya juga dong, kopi hitam
            dengan dua sendok gula,” kata Raina.

                  “Tapi kan Pak Arya sudah nggak ngopi, Mbak,” jawab Pak

                  Asep.

                  “Bikinin aja Pak, gulanya dua sendok ya Pak. Taruh aja nanti
            di atas meja,” ujar  Raina.


                  Pak Asep memandang sejenak ke Raina, lalu segera kembali
            ke ujung ruangan, menyiapkan secangkir kopi hitam dengan
            dua sendok gula sesuai pesanan Raina, lalu meletakkannya di
            atas meja Raina.


                  Malam semakin larut, kerlip lampu mobil masih mengular
            di jalan protokol di depan gedung kantornya. Raina kembali
            menyesap  kopinya  dalam-dalam,  dia  masih  berdiri  di  sana,
            memikirkan kemungkinan-kemungkinan kesimpulan yang akan
            diambil dalam penyusunan laporannya.


                  Bagi Raina, di saat seperti ini Arya memang orang yang
            sangat tepat untuk diajak diskusi terkait masalah temuan
            pemeriksaan dan rekomendasi yang diperlukan.


                  “Udah malam Mas, aku balik dulu deh.” Kata Raina akhirnya.

                  Raina merapikan mejanya. Pak Asep setia menungguinya
            duduk di sudut ruangan.

                  “Pak Asep, Raina pulang duluan ya, maaf ya Pak sampe





                                                        Kumpulan Cerpen  83
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96