Page 66 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 66
12/20/2020 Di Balik Konflik Masyarakat Adat Rakyat Penunggu Langkat dengan PTPN II - Laporan Khusus - majalah.tempo.co
mendengar letusan itu.
Kepala Kampung Durian Selemak, Mahyuni, mengatakan sedikitnya 15 rumah
Rakyat Penunggu rata dengan tanah. Tanaman jagung di ladang pun dicabuti.
Menurut dia, sedikitnya 120 keluarga terusir dari area seluas 117 hektare dalam
penggusuran itu. "Kami sudah minta agar perusahaan menunggu proses hukum,
tapi tak digubris," kata Mah yu ni pada Rabu, 16 Desember lalu.
Pembersihan lahan Rakyat Penunggu di Kampung Durian Selemak merupakan
bagian dari proyek pembangunan kebun tebu yang dikerjakan PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) II untuk mendukung program swasembada gula. Pemerintah
menargetkan swasembada tercapai pada 2023. Presiden Joko Widodo berulang
kali meminta bawahannya agar Indonesia segera bisa swasembada karena sekitar
3, 7 juta ton kebutuhan gula domestik masih diimpor.
Lahan yang bermasalah di Kampung Durian Selemak, Desa Pertumbukan, Kecamatan Wampu,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 16 Desember 2020. Adinda zahra noviyanti
Menurut Mah yu ni, berdasarkan cerita turun-temurun, nenek moyang Rakyat
Penunggu sudah bermukim dan menggarap lahan di kampung itu sejak era
penjajahan Belanda. Leluhur Rakyat Penunggu bertanam di ladang bekas tanaman
tembakau milik pemerintah kolonial setelah musim panen. Tanah itu disebut tanah
jaluran. "Itu warisan orang tua kami," dia berujar.
Penggusuran pada akhir September lalu bukan yang pertama kali dihadapi
masyarakat adat Rakyat Penunggu. Selepas kemerdekaan, Rakyat Penunggu
mendapat sebagian tanah yang pemah digarap pemerintah kolonial. Seusai
Gerakan 30 September 1965, pemerintah berusaha mengambil paksa tanah dari
masyarakat.
Mereka yang menolak dicap sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia.
Konflik dengan perusahaan sempat pecah lagi pada awal masa reformasi. Sempat
reda selama dua dekade, pertikaian kembali muncul pada September 2020.
Mahyuni mengatakan PTPN II tak pemah memberitahukan rencana pembangunan
kebun tebu kepada masyarakat. Tiba-tiba saja sejumlah spanduk perusahaan yang
mengklaim kepemilikan tanah dan menyebutkan rencana pembersihan lahan
untuk kebun tebu terpacak di beberapa pohon di Kampung Durian Selemak pada
27 September-sehari sebelum bentrokan dengan warga terjadi. Pihak PTPN II
mengklaim tanah itu berdasarkan sertifikat hak guna usaha.
read ://https _ majalah. tempo.co/?url=https%3A %2F%2Fmajalah. tempo.co%2Fread%2Flaporan-khusus%2F162136%2Fdi-balik-konfl ik-masyaraka... 2/5