Page 159 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 159
PROSES & TEKNIK
PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
(3) Pembahasan rancangan undang-undang dengan status operan
(carry over) dalam Prolegnas prioritas tahunan dilakukan setelah
Prolegnas prioritas tahunan ditetapkan dalam rapat paripurna DPR.
(4) Badan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a membahas rancangan undang-undang mengenai anggaran
pendapatan dan belanja negara, rancangan undang-undang
mengenai perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara,
dan rancangan undang-undang mengenai pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Pasal 88
(1) Komisi, Gabungan Komisi, Badan Legislasi, Panitia Khusus,
atau Badan Anggaran membahas rancangan undang-undang
berdasarkan penugasan Badan Musyawarah.
(2) Penugasan pembahasan rancangan undang-undang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diputuskan setelah mempertimbangkan:
a. pengusul rancangan undang-undang;
b. penugasan penyempurnaan rancangan undang-undang;
(3) Keterkaitan materi muatan rancangan undang-undang dengan
ruang lingkup tugas Komisi; dan
(4) Jumlah rancangan undang-undang yang ditangani oleh Komisi
atau Badan Legislasi.
Pasal 89
(1) Komisi atau Gabungan Komisi sebagai pengusul rancangan
undang-undang diprioritaskan untuk ditugaskan membahas
rancangan undang-undang.
(2) Komisi, Gabungan Komisi, Badan Legislasi, atau Panitia Khusus
yang mendapat tugas penyempurnaan rancangan undang-
undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1) langsung
bertugas membahas rancangan undang-undang.
Pasal 90
(1) Rancangan undang-undang yang materi muatannya termasuk
dalam ruang lingkup 1 (satu) Komisi, penugasan pembahasannya
diserahkan kepada Komisi tersebut.
142 dpr.go.id