Page 161 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 161
PROSES & TEKNIK
PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
Pasal 92
(1) Penugasan pembahasan rancangan undang-undang oleh Badan
Musyawarah kepada Komisi, Gabungan Komisi, atau Badan
Legislasi paling banyak 2 (dua) rancangan undang-undang pada
waktu yang bersamaan, kecuali menyangkut pembahasan
rancangan undang-undang mengenai:
a. pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah;
b. pembentukan pengadilan tinggi;
c. ratifikasi perjanjian internasional;
d. rancangan undang-undang paket; dan
e. rancangan undang-undang tentang penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang menjadi Undang-
Undang.
(2) Komisi, Gabungan Komisi, atau Badan Legislasi mendapat
penugasan baru untuk membahas rancangan undang-undang
setelah 1 (satu) rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) selesai dibahas pada pembicaraan tingkat I.
Pasal 93
Setiap Anggota mendapatkan penugasan paling banyak 3 (tiga)
rancangan undang-undang pada waktu yang bersamaan, kecuali untuk
pembahasan rancangan undang-undang mengenai:
a. pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah;
b. pembentukan pengadilan tinggi;
c. ratifikasi perjanjian internasional; dan
d. rancangan undang-undang paket.
Pasal 94
(1) Pembahasan rancangan undang-undang dalam pembicaraan
tingkat I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (2) huruf a
dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. pengantar musyawarah;
b. pembahasan daftar inventarisasi masalah;
144 dpr.go.id