Page 17 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 17
PROSES & TEKNIK
PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
mampu memberikan kekuatan kepada negara dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menjaga ketertiban,
sehingga memperkuat bangsa dalam memberikan kesejahteraan
yang adil dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Selanjutnya
dalam pembentukan undang-undang harus mampu memberikan
kedaulatan bagi bangsa dan negara, sehingga dapat berperan aktif
dalam membangun kesejahteraan dan perdamaian dunia. Peraturan
perundang-undangan merupakan pedoman bagi semua pemangku
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat dan memberikan
semangat untuk turut berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan
bangsa dan negara.
Undang-undang yang dibentuk oleh DPR dan Pemerintah
(Presiden) mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat dalam
pencapaian masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita
rakyat Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai falsafah
negara dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 harus menjadi pedoman dan sumber hukum dalam pembentukan
undang-undang.
Dalam pembentukan undang-undang sebagai hukum tertulis,
berbagai upaya dilakukan oleh DPR dan Pemerintah (Presiden) guna
terciptanya hukum yang benar secara kaidah. Undang-Undang tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan DPR
telah memberikan arahan yang jelas tentang tata cara pembentukan
undang-undang di tingkat nasional. Dalam Undang-Undang tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ditetapkan mengenai
hierarki atau kedudukan dari berbagai peraturan yang ada, mulai
dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Ketetapan MPR, Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang, sampai dengan Peraturan Daerah. Dengan ditetapkan
hierarki tersebut, maka suatu produk perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan peraturan di atasnya. Jika terdapat pertentangan
undang-undang dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dapat diuji materiil oleh Mahkamah Konstitusi,
xviii dpr.go.id