Page 22 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 22

SISTEM HUKUM DAN
                                                           PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL



                           1945), dan Asas-asas Hukum Umum,  yang merupakan penjabaran dari
                                                          6
                           pada grundnorm tersebut.
                                Untuk dapat merekam kerangka ideal sistem hukum nasional yang
                           mencerminkan pola rechtsidee hukum Indonesia, kiranya perlu dijadikan
                           bahan pemikiran hasil-hasil Seminar Hukum Nasional ke-IV tanggal 30
                           Maret 1979, yaitu “pencerminan nilai-nilai Pancasila dalam perundang-
                           undangan  dan  sistem Hukum  Nasional  itu  sendiri”. Mengenai sistem
                           hukum  nasional  yang  berhubungan  dengan  perundang-undangan
                           adalah  merupakan  penjelasan  kembali  bahwa  perundang-undangan
                           menduduki posisi sentral, utama, dalam pembangunan hukum nasional,
                           yang akan dilengkapi oleh hukum tidak tertulis (hukum adat).
                                Disamping itu dikemukakan pula perIunya unifikasi dengan tidak
                           meninggalkan kebhinekaan, terutama dalam bidang-bidang kehidupan
                           spritual. Berikutnya hal yang menyangkut persoalan nilai-nilai Pancasila,
                           pada pokoknya seminar ini menetapkan bahwa pembentuk undang-
                           undang (UU)  yaitu Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
                           dalam  Penyusunan  UU  perlu  dengan  tepat  menunjukkan  nilai-nilai
                           Pancasila yang mendasari UU itu. Sehubungan dengan hasil seminar
                           tersebut di atas, terdapat empat prinsip yang perIu diperhatikan dalam
                           pembentukan UU, yaitu:
                           a.   Mempunyai pengetahuan  yang cukup tentang keadaan
                                senyatanya;
                           b.   Mengetahui sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat;
                           c.   Mengetahui benar-benar hubungan kausal antara sarana  yang
                                digunakan oleh UU seperti sanksi; baik sanksi negatif (punishment),
                                maupun sanksi positif (reward), dan tujuan yang hendak dicapai; dan
                           d.   Melakukan penelitian terhadap efek dari UU itu, termasuk efek
                                sampingan yang tidak diharapkan.
                                Hukum ditinjau dari segi kerangka pembangunan, menunjukkan
                           suatu sikap bahwa hukum bukan hanya objek tetapi juga subjek dalam
                           pembangunan. Sedangkan dari segi fungsi hukum, merujuk pada fungsi
                           hukum nasional kita terutama bukan hanya sebagai problem solver, atau

                          6   Menurut Karl Larenz, Asas-Asas Hukum Umum ialah ukuran-ukuran hukumiah-ethis yang memberikan
                       arah kepada pembentukan hukum, (O. Notohamidjojo, demi Keadilan dan Kemanusiaan, BPK Gunung Mulia, Jakarta,
                       1975, hlm. 49).


                                                                                  3
                                                                         dpr.go.id
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27