Page 179 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 179

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                           pemantauan dan peninjauan UU, Baleg dapat memperoleh hasil
                           pemantauan yang memperkuat fungsi Baleg sebagai law center di DPR,
                           merencanakan Prolegnas secara lebih terencana, selektif dan efektif,
                           serta  dapat  melihat  dampak  atau  implikasi  suatu  produk  legislasi
                           terhadap  permasalahan  tertentu dikaitkan  dengan  pemenuhan  HAM,
                           perspektif gender equality, keselarasan dengan nilai agama dan kearifan
                           lokal (local wisdom), maupun dari sisi kesesuaian dan integrasi dengan
                           UU terkait lainnya. 168
                                Paling tidak ada 4 (empat) alasan mengapa perlu melakukan
                           pemantauan dan peninjauan UU, yakni untuk: 169
                           1.   Memastikan kesinambungan  upaya pembentukan peraturan
                                pelaksanaan  UU,  ketepatan  dan  kesesuaian  pembentukannya,
                                serta kebutuhan teknis implementasi legislasi sehubungan
                                dengan prinsip legalitas dan kepastian hukum;

                           2.   Mengetahui  dengan  segera  kekurangan  dan  efek  negatif  yang
                                timbul setelah UU diimplementasikan;

                           3.   Mendukung sistem konsolidasi penilaian mengenai sejauhmana
                                efektifitas suatu UU dalam mengatur dan merespon permasalahan
                                yang ada di masyarakat dan negara;
                           4.   Mendukung peningkatan kualitas legislasi dengan belajar dari
                                pengalaman, serta hubungan antara sasaran dan hasil  yang
                                diharapkan.
                                Kemudian untuk memastikan agar tugas pemantauan dan peninjauan
                           UU (Post-Legislative Scrutiny) oleh Baleg dan tugas pengawasan yang
                           dimiliki Komisi menuntutpentingnya pembedaan kewenangan di antara
                           dua alat kelengkapan DPR dan penekanan (stressing) masing-masing
                           dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan UU.
                                Pemantauan dan peninjauan UU (Post-Legislative Scrutiny) yang
                           dilakukan oleh Baleg mencakup pemantauan, pengamatan, peninjauan
                           dan pemeriksaan terhadap peraturan pelaksana (terkait ketepatan
                           pembentuk dan limitasi  waktu, kesesuaian materi muatan peraturan
                           pelaksana  dengan  UU),  dampak  normatif  pelaksanaan  dan  efektifitas
                           UU, dan sebagai tindak lanjut putusan MK.

                          168 Disampaikan oleh M. Azis Syamsuddin, Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolkam, dalam wawancara pada
                       tanggal 2 Februari 2021, Kompleks DPR RI, Nusantara 3, Jakarta Pusat.
                          169 Ibid.

                   162   dpr.go.id
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184