Page 245 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 245

TEKNIK PENYUSUNAN
                                                                       NASKAH AKADEMIK



                           terbukanya ruang publik yang memungkinkan suara rakyat tertampung
                           di dalam penyusunan substansi peraturan perundang-undangan. Salah
                           satunya adalah dengan adanya NA yang disertakan dalam peraturan
                           perundang-undangan, merupakan akses bagi publik dan masyarakat
                           bebas  mengeluarkan  aspirasi  serta  melakukan  apresiasi  terhadap
                           substansi peraturan perundang-undangan yang sedang diatur.
                                                                               248
                                NA merupakan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembentukan
                           peraturan perundang-undangan. Dengan dukungan NA yang memadai,
                           diharapkan dapat dibentuk peraturan perundang-undangan yang baik,
                           dalam arti aplikatif dan futuristik.
                                Sebelumnya berbagai istilah mengenai NA peraturan perundang-
                           undangan ini bermunculan, seperti istilah Naskah Rancangan Undang-
                           Undang, Naskah Ilmiah Rancangan Undang-Undang, Rancangan
                           Ilmiah Peraturan Perundang-Undangan, Naskah Akademis Rancangan
                           Undang-Undang,  Academic Draft  Penyusunan Peraturan Perundang-
                           Undangan. 249
                                Pada awalnya istilah NA dikenal dalam Keputusan Presiden Nomor
                           188 Tahun 1988 tentang Tata Cara Mempersiapkan RUU dimana dalam
                           (1)   Pasal 3 ayat (1) dinyatakan bahwa:
                                “Menteri atau pimpinan lembaga pemrakarsa penyusunan RUU
                                dapat lebih dahulu menyusun rancangan Akademik mengenai RUU
                                yang akan disusun”.
                                Sedangkan dalam UU No. 10 Tahun 2004, yang pada saat ini sudah
                           dicabut dan diganti menjadi UU No. 15 Tahun 2019 tentang Perubahan
                           Atas UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
                           Undangan, mengenai NA ini tidak disebutkan secara eksplisit dan tidak
                           sebagai suatu  yang  wajib. Secara implisit dalam Pasal 54 UU No. 10
                           Tahun 2004 dinyatakan:
                                “ Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis
                                dalam rangka penyiapan atau pembahasan RUU dan Raperda”.
                                Dalam Peraturan Presiden Nomor 68  Tahun 2005 tentang  Tata
                           Cara Mempersiapkan RUU, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti

                          248 Jazim Hamidi dan Kemilau Mutik, Legislatif Drafting, (Yogyakarta: Total Media, 2011), hlm. 1.
                          249 Wahid, Penyusunan Naskah Akademik, makalah, www.legalitas.org, diakses pada tanggal 8 Februari 2021.


                                                                                  229
                                                                         dpr.go.id
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250