Page 247 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 247

TEKNIK PENYUSUNAN
                                                                       NASKAH AKADEMIK



                           tertentu yang  dapat  dipertanggungjawabkan  secara  ilmiah  mengenai
                           pengaturan masalah tersebut dalam suatu RUU, Rancangan Perda
                           Provinsi, atau Rancangan Perda Kabupaten/Kota, sebagai solusi
                           terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.
                                Selanjutnya dalam Pasal 43 ayat (3) dinyatakan bahwa RUU yang
                           berasal dari DPR, Presiden, atau DPD harus disertai NA. Kemudian pada
                           ayat (4) dinyatakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
                           tidak berlaku bagi RUU mengenai:
                           a.   APBN;

                           b.   Penetapan Perppu menjadi UU; atau
                           c.   Pencabutan UU atau pencabutan Perppu.
                                Dari pasal tersebut jelas bahwa NA merupakan suatu keharusan
                           dalam pembentukan suatu RUU namun terdapat pengecualian
                           terhadap beberapa RUU sebagaimana tercantum pada ayat (4).
                                Kewajiban untuk menyusun NA terdapat juga dalam Pasal 48 ayat
                           (5) Peraturan DPR RI No.2 Tahun 2020 yang menyatakan setiap RUU
                           harus disertai dengan NA. Selanjutnya dalam Pasal 52 ayat (1) dinyatakan
                           penyusunan RUU dilakukan berdasarkan pada NA.
                                Pengaturan kewajiban untuk menyusun NA terdapat juga dalam
                           Pasal 126 ayat (1) Peraturan DPR RI No. 1 Tahun 2020, dinyatakan:
                                “Anggota, komisi, gabungan komisi, atau Badan Legislasi dalam
                                mempersiapkan rancangan undang-undang terlebih dahulu
                                menyusun  Naskah  Akademik  mengenai  materi  yang  akan  diatur
                                dalam rancangan undang-undang.”

                                Selanjutnya pada ayat (2) dinyatakan:
                                “Untuk rancangan undang-undang tentang  APBN, RUU tentang
                                penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang
                                menjadi UU, RUU tentang pengesahan perjanjian internasional,
                                atau RUU yang hanya terbatas mengubah beberapa materi dapat
                                disertai Naskah Akademik.”

                                Sementara itu dalam Pasal 8 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
                           87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
                           12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
                           dinyatakan NA disusun dalam rangka penyusunan RUU.



                                                                                  231
                                                                         dpr.go.id
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252