Page 272 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 272

TEKNIK PENYUSUNAN
                                                             RANCANGAN UNDANG-UNDANG



                                Urutan penempatan kata atau istilah dalam ketentuan umum
                           mengikuti ketentuan sebagai berikut:
                           a.   Pengertian  yang mengatur tentang lingkup umum ditempatkan
                                lebih dahulu dari yang berlingkup khusus;
                           b.   Pengertian  yang  terdapat  lebih  dahulu  di  dalam  materi  pokok
                                yang diatur ditempatkan dalam urutan yang lebih dahulu; dan

                           c.   Pengertian yang mempunyai kaitan dengan pengertian diatasnya
                                diletakkan berdekatan secara berurutan.


                           2.   Materi Pokok Yang Diatur
                                Materi pokok  yang diatur ditempatkan langsung setelah bab
                           ketentuan umum, dan jika tidak ada pengelompokkan bab, materi pokok
                           yang diatur diletakkan setelah pasal atau beberapa pasal ketentuan
                           umum. Pembagian materi pokok ke dalam kelompok yang lebih kecil
                           dilakukan menurut kriteria yang dijadikan dasar pembagian. Contoh:
                           1)   Pembagian berdasarkan hak atau kepentingan  yang dilindungi,
                                seperti pembagian dalam KUHP:
                                a.   Kejahatan terhadap keamanan negara;
                                b.   Kejahatan terhadap martabat Presiden;
                                c.   Kejahatan terhadap negara sahabat dan wakilnya;
                                d.   Kejahatan terhadap kewajiban dan hak kenegaraan;

                                e.   Kejahatan terhadap ketertiban umum dan seterusnya.
                           2)   Pembagian berdasarkan urutan/kronologis, seperti pembagian
                                dalam hukum acara pidana, dimulai dari penyelidikan, penyidikan,
                                penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan tingkat
                                pertama, tingkat banding, tingkat kasasi, dan peninjauan kembali.
                           3)   Pembagian berdasarkan urutan jenjang jabatan, seperti  Jaksa
                                Agung, Wakil Jaksa Agung, dan Jaksa Agung Muda.

                           3.    Ketentuan Pidana
                                Ketentuan pidana memuat rumusan yang menyatakan penjatuhan
                           pidana atas pelanggaran terhadap ketentuan yang berisi norma larangan
                           atau norma perintah. Dalam merumuskan ketentuan pidana perlu



                                                                                  257
                                                                         dpr.go.id
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277