Page 325 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 325

PROSES & TEKNIK
                  PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG


                                Pembentukan peraturan perundang-undangan  yang partisipatif
                           mengandung dua makna,  yaitu proses dan substansi. Proses adalah
                           mekanisme dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
                           yang harus  dilakukan secara transparan,  sehingga  masyarakat  dapat
                           berpartisipasi memberikan masukan-masukan dalam mengatur suatu
                           persoalan. Substansi adalah materi  yang akan diatur harus ditujukan
                           bagi kepentingan masyarakat luas, sehingga menghasilkan suatu
                           peraturan perundang-undangan yang demokratis berkarakter responsif.
                           Menurut Mahfud MD, ciri produk hukum  yang responsif adalah:  (1)
                                                                                  255
                           pembuatannya partisipatif; (2) muatannya aspiratif; dan (3) rincian isinya
                           limitatif.
                                Pembuatannya partisipatif mengandung arti bahwa dalam proses
                           pembentukan  peraturan  perundang-undangan  sejak perencanaan,
                           penyusunan, pembahasan, penetapan, hingga evaluasi pelaksanaannya
                           memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif. Muatannya aspiratif
                           mengandung arti bahwa materi atau substansi norma dalam peraturan
                           perundang-undangan harus sesuai dengan aspirasi masyarakat.
                           Sementara itu, rincian isinya limitatif mengandung arti bahwa segala
                           peraturan perundang-undangan yang menjadi peraturan pelaksanaan
                           dari peraturan yang dibentuk tersebut, harus sesuai dengan makna dari
                           norma dasar yang terkandung dalam peraturan tersebut.

                           A. MAKNA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
                                PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
                                UNDANGAN
                                Istilah partisipasi berasal dari bahasa Inggris,  yaitu  participation,
                           yang  berarti  pengikutsertaan.  Sementara itu,  makna  partisipasi
                           secara bahasa adalah turut berperan serta dalam suatu kegiatan
                           (keikutsertaan),  mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Partisipasi
                                        256
                           dapat  didefinisikan  secara  umum  sebagai  kegiatan  seseorang  atau
                           sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik,
                           baik  yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
                           kebijakan pemerintah.


                          255 Mahfud. MD, Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi, (Yogyakarta: Gama Media, 1999).
                          256 Kementrian Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 831.


                   310   dpr.go.id
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330