Page 36 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 36

SISTEM HUKUM DAN
                                                           PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL



                           d.   Bertujuan untuk mewujudkan toleransi beragama  yang
                                berkeadaban,  dalam arti tidak  boleh mengistimewakan atau
                                mendiskriminasikan kelompok atau golongan tertentu.
                                Pembangunan hukum nasional tersebut, bersumber pada dua
                           sumber hukum materiil, yakni sumber hukum materiil pra kemerdekaan
                           dan sumber hukum materiil pasca kemerdekaan. Adapun yang termasuk
                           sumber hukum materiil pra kemerdekaan terdiri dari:
                           a.   Hukum adat asli, sebagai suatu living law yang telah hidup dan
                                berkembang dalam masyarakat Indonesia;
                           b.   Hukum agama, baik hukum Islam maupun hukum agama lainnya;

                           c.   Hukum Belanda; dan
                           d.   Hukum Jepang.
                                Sedangkan sumber hukum materiil pasca kemerdekaan terdiri
                           dari:
                           a.   Instrumen hukum internasional;

                           b.   Perkembangan hukum dalam civil law system; dan
                           c.   Perkembangan hukum dalam common law system.

                           2.   Pembangunan Hukum Berlandaskan pada Welfare State
                                Sebagaimana telah diamanatkan oleh founding fathers NKRI yang
                           tertuang dalam dasar konstitusi UUD NRI Tahun 1945. Indonesia adalah
                           negara kesejahteraan  (Welfare State).  Rumusan  konsep  Welfare State
                           tersebut termaktub dalam alinea keempat Pembukaan  (Preambule)
                           UUD NRI Tahun 1945. Proses pembangunan yang hanya memberikan
                           kesempatan bagi sebagian kecil kelompok masyarakat untuk menikmati
                           hasil pembangunan dan meminggirkan kelompok masyarakat lainnya
                           adalah pengingkaran terhadap cita-cita tersebut.

                                Menurut Amartya Sen menyatakan bahwa konsep pembangunan
                           tidak hanya menekankan pada akumulasi kekayaan tapi juga
                           pertumbuhan pendapatan per kapita penduduk dan  variabel lain
                           yang terkait dengan  pendapatan.  Amartya  Sen berpendapat  bahwa
                           proses pembangunan adalah semua usaha untuk menghilangkan
                           ‘ketidakbebasan’ yang menimbulkan penderitaan bagi semua elemen



                                                                                  17
                                                                         dpr.go.id
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41